Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.com

Kamis, 28 Oktober 2010

Seharum Semerbak Al-mahdi


Malam telah berakhir, matahari keadilan dan kebebasan muncul di ufuk hati manusia. Seorang manusia agung bangkit dan dengan tangan penuh kasih sayangnya, menanamkan persahabatan dalam hati umat manusia. Ia memiliki wajah penuh pesona, cerah, dan bersahaja. Di hadapan Allah swt dan kebesaran-Nya, ia adalah manifestasi keindahan dan keagungan Allah swt. Imam Mahdi as adalah sosok yang adil, suci, berperilaku baik, dan berwibawa. Ia tidak akan membiarkan terjadi ketidakadilan meski hanya setitik pun, dan dengan lentera hidayahnya, ia akan menerangi seluruh dunia hingga iman dan keadilan yang sesungguhnya dapat terwujud.
Kini berabad-abad telah berlalu sejak manusia menjejakkan kaki pada peradaban dan budaya modern. Ketika memasuki tahap atau fase baru dalam perjalanan peradabannya, manusia mengira dapat menyelesaikan seluruh masalahnya. Namun setelah beberapa waktu, manusia harus berhadap-hadapan dengan masalah baru. Kemudian setelah tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut, manusia akan menyadari bahwa ia membutuhkan sang penyelamat untuk mengentaskan manusia dari masalah hakikinya yaitu kesesatan dan kefasadan. Salah satu fakta nyata di dunia dewasa ini adalah perluasan kezaliman, pelanggaran, dan arogansi. Saat ini kita hidup di dunia yang dipenuhi manusia-manusia yang pada umumnya hidup untuk diri mereka sendiri. Hubungan mereka dengan orang lain berkaitan erat dengan tuntutan materi serta persahabatan mereka berasaskan untung dan rugi.
Umat manusia dewasa ini setelah mendapatkan sesuatu, mereka mengejar mimpi baru dan selalu merasa tidak tenang. Kita tengah hidup di masa ketika keamanan, perdamaian, dan ketenteraman sejati, menjadi sesuatu yang hilang dari dimensi kehidupan. Tren konsumerisme semakin meningkat setiap hari, sementara alam dan lingkungan hidup menuju kepada kehancuran. Keadilan dan dukungan terhadap hak asasi manusi, merupakan kata-kata indah yang mengalir dari mulut orang-orang yang mengklam diri sebagai perwakilan umat manusia. Namun pada saat yang sama, dengan penuh kesombongan mereka melakukan kejahatan di berbagai belahan dunia setiap hari.
Pada masa krisis yang seakan tidak pernah berakhir ini, hanya petunjuk dari Allah swt yang dapat menerangi hati manusia dan menyelamatkan mereka. Seperti yang difirmankan oleh Allah swt, suatu hari kelak akan muncul tatanan baru yang memberikan warna baru di dunia. Pada hari itu, Imam Mahdi as dengan aroma harum kemunculannya akan bersinar di hati manusia dan memberikan energi baru dalam kehidupan. Ia akan menebarkan rasa kasih sayang dan cinta ke seluruh penjuru dunia serta mengembalikan asas hubungan sosial yaitu berdasarkan kasih sayang dan persahabatan.
Imam Mahdi as adalah putra Imam Hasan Askari as. Ibu beliau bernama Nargis Khatun yang merupakan putri raja Romawi dan dibawa ke Baghdad melalui peristiwa yang sangat menakjubkan. Kemudian ia pergi ke Samarra dan menikah dengan Imam Hasan Askari as. Imam Mahdi as adalah hujjah atau imam terakhir Allah swt untuk umat manusia yang saat ini tengah menjalani masa kegaiban. Pada akhirnya, Imam Mahdi as akan muncul dengan kehendak Allah swt serta memenuhi dunia dengan keadilan dan keamanan.
Dalam ajaran agama telah disebutkan banyak hadis tentang kemunculan Imam Mahdi as, tanda-tanda kemunculannya, dan tentang kebangkitan melawan kezaliman. Dalam hadis, Imam Mahdi as diumpamakan sebagai cahaya Allah, pedang tajam, pewaris ilmu, sang penyadar, dan perusak istana-istana kezaliman. Imam Mahdi as mewarisi karakter seluruh auliya’ Allah. Oleh karena itu, Imam Mahdi memiliki seluruh sifat para nabi termasuk adil, sabar, pengasih, pemberani, dermawan, dan tawadhu'. Banyak para penyair yang menyamakan Imam Mahdi as dengan Nabi Yusuf. Dalam menyifatinya mereka menekankan poin ini bahwa Imam Mahdi sama dengan Nabi Yusuf yang ghaib dari pandangan masyarakat umum. Ia tidak dikenal di tengah masyarakat untuk menempuh jalan yang benar. Dengan kata lain, Imam Mahdi as bagaikan matahari yang tersembunyi di balik awan tebal namun umat manusia tetap dapat merasakan manfaat eksistensinya, meski mereka tidak dapat menyaksikannya.
source : IRIB

Menanti Sang Juru Selamat

Sejak awal diciptakan, dunia dibangun di atas landasan keadilan dan keteraturan yang menakjubkan. Alam semesta dengan seluruh bintang-gemintang dan galaksinya, semuanya itu menunjukkan adanya suatu sistem cerdas yang teratur. Sejatinya, kezaliman dan ketidakadilan bertentangan dengan prinsip keteraturan alam semesta. Karena itu, kezaliman yang terjadi di muka bumi tidak akan pernah abadi dan suatu saat nanti akan dimusnahkan untuk selamanya. Mengenai hal ini, Rasulullah saw meramalkan datangnya seorang manusia agung yang akan menegakkan keadilan dan melawan kezaliman di akhir zaman. Beliau bersabda: "Kalaupun umur dunia hanya tersisa sehari, Allah swt akan memanjangkan hari itu sedemikian rupa hingga seorang dari keturunanku bangkit dan memenuhi dunia dengan keadilan, setelah sebelumnya penuh dengan kezaliman".

Keutamaan shalawat


1. Nabi Muhammad saww bersabda “siapa yang bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali dan menghapus kesalahannya, menetapkan 10 kebajikan baginya dan kedua malaikat yang ada disisinya akan berlomba menyampaikan (salam) ruhku kepadanya”
2. Nabi Muhammad saww bersabda “siapa yang bershalawat kepadaku tiga kali diwaktu malam karena cinta dan rindu kepadaku maka Allah berhak mengampuni dosa-dosanya untuk malam dan siang harinya”
3. Imam Ali bin thalib berkata “shalawat kepada nabi dan keluarganya akan menghapus kesalahan, sedemikian hingga lebih cepat dari air memadamkan api; dan salam kepada nabi dan keluarganya lebih utama daripada membebaskan hamba sahaya”
4. Abu abdillah bertanya kepada sahabatnya “maukah kuberitahu sesuatu yang dengannya Allah memelihara wajahmu dari panasnya api neraka?” “ya” jawab mereka. “katakanlah setelah fajar Allahumma shalli ala muhammad wa ali muhammad sebanyak seratus kali. Kelak Allah akan memeliharamu dari panasnya api neraka.”
5. Imam Ali ar-ridha berkata “siapa yang tidak mempunyai sesuatu yang bisa menggugurkan dosa-dosanya, hendaklah ia memperbanyak shalawat kepada Muhammad dan keluarganya. Karena sesungguhnya shalawat itu akan menghapus dosa-dosanya.”
6. Imam Muhammad al-baqir berkata bahwa Rasulullah saww bersabda “siapa yang bershalawat kepadaku dan tidak bershalawat kepada keluargaku maka ia tidak akan mencium bau surga, padahal baunya akan tercium sejauh perjalanan 500 tahun (diambil dari majalah syi’ar edisi; maulid)
اَللّـهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّد وَآلِ مُحَمَّد،
اَللّـهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّد وَآلِ مُحَمَّد،
اَللّـهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّد وَآلِ مُحَمَّد.

AL-MAHDI DAN MASYARAKAT IDEAL

Manusia secara naluri mempunyai kecenderungan pada kesempurnaan seperti mencari keadilan, kebenaran dan kebaikan. Dengan adanya kecenderungan tersebut, manusia dalam sepanjang sejarah berusaha merealisasikan kebenaran, keadilan dan nilai-nilai akhlak. Para nabi dan wali merupakan penggagas dan pendahulu misi-misi suci tersebut. Upaya dan perjuangan mereka semenjak awal berupaya memberikan petunjuk kepada manusia ke arah kebaikan dan keadilan hingga dunia ini terlepas dari kezaliman dan arogansi.
Meski para nabi dan manusia-manusia Tuhan berupaya menyebarkan kepercayaan kepada Allah Swt dan keadilan, namun sejarah membuktikan bahwa upaya itu tidak memberikan hasil yang sempurna dan komprehensif. Sebab, ada sejumlah pihak yang menjadi kendala bagi misi para nabi dan manusia-manusia Tuhan. Karena itulah realiasi keadilan secara merata dan perlawanan terhadap segala kezaliman dan penindasan dihadapkan pada kendala serius dan jauh dari harapan setiap manusia. Untuk itu, penantian pada kemunculan juru penyelamat yang akan merealisasikan tujuan-tujuan agung tersebut, merupakan sisi persamaan yang dimiliki oleh semua agama.
Islam yang merupakan agama terakhir dan paling sempurna, menjelaskan struktur masyarakat ideal bagi seluruh umat manusia. Menurut pandangan Islam, seorang keturunan dari Rasulullah Saww akan muncul di muka bumi pada akhir zaman. Sosok inilah yang akan memerangi kebatilan dan ketidakadilan di dunia serta merealisasikan masyarakat ideal. Pemerintah global Islam yang dipimpin oleh Imam Mahdi af mempunyai kriteria-kriteria khusus yang tidak dimiliki sistem lainnya. Pemerintah Imam Mahdi as akan muncul berdasarkan ajaran-ajaran wahyu dan norma ilahi. Adapun nilai-nilai materi yang dibangun berdasarkan individualisme dan materialisme disingkirkan dari pemerintahan Imam Mahdi as.
Aliran-aliran materialis berkeyakinan bahwa peradaban dan pemerintah harus berdasarkan nilai-nilai spritiual dan agama. Sebaliknya, Islam dengan ajaran-ajarannya yang jelas, memaparkan berbagai tauladan di tengah masyarakat. Menurut pandangan agama suci ini, undang-undang, keadilan, kemuliaan, interaksi sosial dan ekonomi berlandaskan pada ketauhidan dan tercerminkan dalam keindahan. Dalam sistem manajemen Islam, perluasan keadilan dan perlawanan terhadap diskriminasi menjadi prioritas utama agama ini.
Allah Swt dalam surat Nahl ayat 90 berfirman, "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." Ayat tersebut menggambarkan pondasi-pondasi penting sosial seperti keadilan dan kemuliaan dengan arti sebenarnya yang akan terealisasi dalam pemerintahan Imam Mahdi af. Dalam pemerintahan Imam Mahdi as digambarkan bahwa persahabatan, saling tolong-menolong dan kemuliaan sangat kokoh, bahkan setiap individu di tengah masyarakat berperilaku bak sebuah keluarga.
Akan tetapi sangat disayangkan, masyarakat saat ini dihadapkan pada hubungan sosial tidak sehat dan destruktif yang bertumpu pada kekhawatiran dan ketidakpercayaan antarmanusia. Kefasadan sosial hingga ketidakamanan di dalam keluarga menunjukkan bahwa peradaban dunia saat ini telah gagal membangun spirit manusia dalam merealisasikan ketenangan diri. Realita tersebut menggambarkan bahwa hubungan sosial manusia tidak dapat digambarkan tanpa landasan spritual. Sederet problema di dunia semakin mencerminkan pentingnya kahadiran sosok juru selamat yang menyematkan dunia dari berbagai tekanan.
Imam Shadiq as berkata, " Di akhir zaman, kemuliaan-kemuliaan akhlak dan nilai kemanusiaan akan menjadi landasan pemerintah global Islam." Imam Bagir as berkata, "Saat Imam Mahdi af muncul, hanya persahabatan, persatuan dan kerjasama yang mengemuka." Dalam pemerintahan Imam Mahdi as, kekhawatiran dan ketidakpercayaan antarmanusia telah pudar, sedangkan kepercayaan dan keamanan semakin kokoh. Lebih dari itu, radikalisme dan kebejatan moral terus berkurang, dan hukum pun berlaku. Orang-orang kaya juga tidak menzalimi kelompok lemah. Di pemerintahan Imam Mahdi as juga digambarkan bahwa setiap orang saling menghormati serta saling memberi nasehat dan jalan keluar. Disebutkan pula, harta, nyawa dan harga diri berada dalam kondisi aman. Semua manusia juga merasa tenang dan nyaman. Itulah gambaran ideal pemerintah Imam Mahdi as.
Di antara kriteria lain pemerintah Imam Mahdi af adalah memperhatikan kedewasaan akal dan perluasan ilmu. Dalam ajaran Islam, akal dan pemikiran mempunyai tempat yang luar biasa. Pada prinsipnya, agama tidak dapat dipahami dengan baik tanpa peran akal. Dengan ungkapan lain, manusia melalui daya pikirnya, mengenal esensi agama. Akal merupakan petunjuk manusia ke arah perbuatan baik dan memperingatkan hal-hal yang berbahaya. Untuk itu, Al-Quran sangat menganjurkan setiap manusia supaya berpikir dan merenung. Dalam pemerintah Imam Mahdi as, akal berada di samping penyembahan kepada Allah Swt, akhlak dan takwa. Akal yang sehat merupakan petunjuk kebaikan dan norma-norma.
Hal yang tak dapat dipungkiri, sains dan teknologi yang merupakan hasil inovasi akal manusia tidak akan dihadapkan pada bencana bagi manusia bila dibarengi dengan akal yang sehat. Dalam pemerintahan Imam Mahdi as, kepintaran manusia yang berada dalam hidayah ilahi, dapat mencapai pada kesempurnaan. Dalam kalimat mutiara Imam Shadiq as disebutkan, ilmu mempunyai 27 pintu. Sebelum kemunculan Imam Mahdi as, manusia dapat membuka dua ilmu. Saat Imam Mahdi as muncul, 25 pintu lainnya akan terbuka. Salah satu fenomena yang akan mengemuka saat Imam Mahdi af muncul adalah perkembangan ilmu berkali-lipat yang dibarengi dengan kesempurnaan spiritual, sehingga teknologi dan kemajuan tidak berada di tangan orang-orang yang tidak berhak. Kedewasaan akal yang dibarengi dengan pendidikan akhlak, akan membentuk masyarakat yang ideal.
Berbagai hadis dan riwayat menyebutkan bahwa masyarakat ideal di masa Imam Mahdi af menjadi sarana kedewasaan dan kesejahteraan materi. Tak diragukan lagi, ketika hubungan antarmanusia berlandaskan pada keadilan dan kemuliaan, berbagai kenikmatan dan anugerah ilahi akan melimpah di tengah masyarakat dan berbagai problema sosial dan ekonomi akan pudar. Dalam kondisi seperti ini, sumber daya alam begitu melimpah, dan manusiapun mampu mengoptimalkannya dengan baik.
Rasulullah Saww bersabda, "Di masa ummatku, akan bangkit Imam Mahdi af. Saat itu, masyarakat akan mendapatkan kenikmatan yang tidak pernah didapatkan pada masa sebelumnya. Alampun tidak menyembunyikan kekayaannya." Sesuatu yang akan terjadi di masyarakat Imam Mahdi af merupakan janji Allah Swt yang disebutkan berulangkali dalam Al-Quran. Dalam Al-Quran dijanjikan bahwa setiap manusia yang beriman baik laki maupun perempuan, melakukan amal saleh, maka Allah Swt akan mempersembahkan kehidupan bahagia dan layak. Dalam pemerintah Imam Mahdi as, kita akan menyaksikan kehidupan yang sehat. Ketidakamanan dan ketidaktenangan di dunia ini berubah menjadi kehidupan yang nyaman dan tenang. Membayangkan masa kemunculan Imam Mahdi dan pemerintahannya saja dapat menenteramkan hati manusia.
Source : http://indonesian.irib.ir/index.php/agama/semerbak-harum-mahdi/19620-imam-mahdi-as-dan-masyarakat-ideal