Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.com

Minggu, 28 Agustus 2011

Memuliakan Rahbar = Memuliakan Imam Zaman Afs

Wawancara dengan Ayatullah Misbah Yazdi Hf

Rahbar

Partû: Akhir-akhir ini di beberapa website terliput ihwal kegandrungan Anda terhadap konsep wilâyatul faqih masa Imam Ayatullah Ali Khomenei. Kami senang dan ingin mendengar langsung dari lisan Anda sendiri.
Ayatullah Misbah Yazdi: Beberapa waktu lalu, ada seorang figur dalam bidang filsafat khususnya pada pembahasan burhan shiddiqien, bertanya: Bagaimana bisa disatukan antara sikap ke-khudhu'an (merendahkan diri) Anda di depan Rahbar dengan tauhid? Saya jawab: memuliakan Rahbar sama seperti memuliakan Imam Zaman (Aj) dan memuliakan Imam Zaman merupakan inti dari ajaran tauhid dan barangsiapa yang lalai dari memulikan Imam Zaman (Aj), maka tauhidnya dianggap pincang dan kurang.
Partû: Imam Ruhullah Khomeini Ra adalah seorang manusia besar dan memiliki banyak kemampuan. Kalau boleh Anda ungkapkan satu kalimat yang bisa mewakili seluruh kekhususan Imam Khomeini Ra.
Ayatullah Misbah: Saya tidak mampu, tapi saya tidak mengatakan tidak bisa, sampai di akhir pun kita tak akan bisa mengenal Imam Ruhullah Khomeini. Imam Ruhullah dengan segala keagungan dirinya hanyalah merupakan debu yang menempel di telapak kaki para Imam Maksum As. Di era Imam Khomeini hidup, ada salah seorang sahabat, yang pernah berziarah ke Makkah dalam rangka menunaikan ibadah haji, menukilkan sebuah kisah bahwa suatu ketika saya sedang berada dalam Masjidil Haram dan di samping saya duduk seorang dosen universitas dari Mesir. Kami berbincang-bincang dengan dosen tersebut. Dosen tersebut, sembari menampakkah kekagumannya kepada Imam Ruhullah sang revolusioner Islam Iran, juga mengungkapkan bahwa saya tidak pernah mengenal seseorang yang memiliki keagungan seperti Ruhullah Khomeini, akan tetapi Ruhullah Khomeini di setiap pembicaraannya selalu mengungkapkan kata-kata ruhii liturabi maqdamihi al fidaa: ruhku kupersembahkan untuknya. Siapa orang tersebut yang Imam Ruhullah Khomeini rela mengorbankan ruhnya? Sahabat kita pun menjelaskan kepada dosen tersebut bahwa yang dimaksud Imam Ruhullah Khomeini tidak lain adalah Imam Zaman (Aj) yang juga ada dalam kitab-kitab referensi Anda. Setelah perbincangan tersebut selesai, dosen tersebut pun mengadakan penelitian tentang tema tersebut dan kemudian dia tertarik dan menjadi pengikut mazhab Syi'ah.

Sabtu, 13 Agustus 2011

Rahbar: Gerakan Qurani Akan Membentuk Bangsa Yang Kuat

Rahbar Tengah Membaca
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei di hari pertama bulan suci Ramadhan menghadiri acara tilawah al-Qur’an. Pada acara yang dihadiri oleh para qari, hafidz dan pengajar al-Qur’an itu, Rahbar dalam pembicaraannya mengatakan, menghafal al-Qur’an, menjalin keakraban dengan kitab suci ini dan merenungkan ayat-ayat Ilahi akan membawa negara ini kepada nuansa Qur’ani.
Seraya menyatakan optimismenya terhadap kondisi yang mendukung dan kecintaan masyarakat kepada al-Qur’an, beliau menandaskan, “Gerakan Qur’ani yang di negara ini harus terus berlanjut dan diperluas sampai negeri ini memiliki sedikitnya 10 juta hafidz al-Qur’an yang membuat bangsa ini menjadi bangsa yang kuat.”

Pesan Ramadhan dari Majma Jahani Ahlul Bait

Majma' Jahani AB
Menurut Kantor Berita ABNA, Majma Jahani Ahlul Bait menyampaikan pesan secara terbuka mengenai datangnya bulan Ramadhan al Mubarak kepada umat Islam. Bulan Ramadhan adalah peluang yang tepat untuk membina diri, kembali kepada fitrah dan kesucian diri serta memuhasabah jiwa dan bertafakkur, Semoga umat Islam dan hamba-hamba Allah yang beriman bisa mnedapatkan manfaat terbaik dari kedatangan bulan suci penuh berkah ini.

Ayatullah Makarim Syirazi: Puasa Bukan Sekedar Menahan Lapar dan Dahaga

Menurut Kantor Berita ABNA, Ayatullah Al Uzhma Nashir Makarim Syirazi Ahad (31 Juli) dihadapan jama'ah shalat Haram Sayyidah Ma'sumah menyampaikan hal-hal penting mengenai pelaksanaan puasa. Beliau berkata, "Puasa bukan hanya sekedar tidak makan dan tidak minum semata, namun semua wujud insan baik hati maupun semua anggota badan juga harus berpuasa."

Doa Al-Mujîr


Doa ini adalah doa yang tinggi derajatnya dan diriwayatkan dari Rasulullah SAWW. Malaikat Jibril telah membawakan doa ini untuk beliau ketika beliau sibuk melakukan shalat di Maqâm Ibrahim as.
Dalam kitab Balad al-Amîn dan al-Mishbâh, al-Kaf’ami menyebutkan doa ini dan pada catatan kakinya menyebutkan keutamaannya. Di antaranya ia berkata, “Barangsiapa membaca dia ini pada waktu al-ayyâm al-Bîdh (tanggal 13, 14, dan 15) bulan Ramadhan, dosa-dosanya akan diampuni meskipun dosa-dosa itu sebanyak tetesan hujan, daun pepohonan dan kerikil di padang pasir”.
Doa ini juga bermanfaat untuk menyembuhkan orang sakit, melunasi hutang, mendatangkan kekayaan, kekuatan dan menyirnakan kesedihan. Doa itu adalah sebagai berikut:

Kamis, 11 Agustus 2011

amalan malam hari bulan Ramadhan

Kedua belas, membaca doa berikut ini setiap malam.
اَللَّهُمَّ بِرَحْمَتِكَ فِي الصَّالِحِيْنَ فَأَدْخِلْنَا، وَ فِيْ عِلِّيِّيْنَ فَارْفَعْنَا، وَ بِكَأْسٍ مِنْ مَعِيْنٍ مِنْ

amalan malam hari bulan Ramadhan : Membaca doa iftitah


اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَفْتَتِحُ الثَّنَاءَ بِحَمْدِكَ وَ أَنْتَ مُسَدِّدٌ لِلصَّوَابِ بِمَنِّكَ وَ أَيْقَنْتُ أَنَّكَ أَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ فِيْ
Ya Allah, kubuka pujian dengan memuji-Mu sedangkan Engkau meluruskan kebenaran dengan karunia-Mu dan aku yakin bahwa Engkau adalah Yang Lebih Pengasih dari para pengasih dalam
مَوْضِعِ الْعَفْوِ وَ الرَّحْمَةِ وَ أَشَدُّ الْمُعَاقِبِيْنَ فِيْ مَوْضِعِ النَّكَالِ وَ النَّقِمَةِ وَ أَعْظَمُ

shalawat bulan Ramadhan

Syeikh Thûsî dan Sayid Ibnu Thâwûs ra berkata, “Baca shalawat berikut ini setiap hari selama bulan Ramadhan”.
إِنَّ اللَّهَ وَ مَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، لَبَّيْكَ يَا رَبِّ
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya mengirimkan shalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, kirimkanlah shalawat dalama salam kepadanya. Ya! Kuturuti perintah-Mu, ya Rabbi,