Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.com

Minggu, 25 September 2011

Rahbar: Jangan Terbujuk Rayuan Manis Barat!


Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Uzma Sayyid Ali Khamenei hari ini (Sabtu,17/9) menegaskan pesan penting terkait identitas revolusi dan kebangkitan Islam akhir-akhir ini, serta bahaya dan ancaman yang menghadang gerakan revolusi tersebut.

Rahbar mengatakan kebangkitan Islam di kawasan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai kebangsaan dan keislaman dalam menghadapi hegemoni Barat.

"Prinsip utama dari revolusi di Timur Tengah dan Afrika Utara adalah revitalisasi martabat nasional yang telah dirusak dan diinjak-injak oleh kediktatoran di bawah penguasa korup yang didominasi AS dan Barat." tegas Ayatullah Khamenei pada pidato konferensi Kebangkitan Islam Sabtu (17/9).

Kamis, 22 September 2011

Kisah Perjalan Sayyidah Nargis, Ibunda Imam Zaman afs



Surat untuk putri dari Romawi
            Syekh Tabarsi, dalam bukunya al-ghaibah menuliskan riwayat dari bashar al-anshari, pelayan imam Naqi as. Suatu hari, Imam as berkata, ‘wahai Basyar, engkau berasal dari kaum Anshar, yang selalu setia kepada kami selama ini. Karena itu, aku telah memilihmu untuk menjalan sebuah misi penting.
Imam Naqi as kemudian menulis surat dalam bahasa romawi, lalu menutupnya dan diberi cap khusus milik Imam. Beliau as lalu memberikan surat itu beserta satu kantong berisikan 220 uang emas dinar. Basyar diperintahkan untuk pergi ke Baghdad dan menunggu di jembatan sungai Furat. Imam mengatakan pada Basyar bahwa di tepi sungai Furat itu dia akan mendapati perahu-perahu yang membawa para tawanan perempuan yang akan dijual sebagai budak. ‘perhatikanlah dari jauh, akan ada seorang pedagang budak bernama Umar bin Yazid an-nakhas. Tunggu sampai dia menggunakan pakaian sutra. Perempuan itu menggunakan cadar dan menolak membuka cadarnya, dan menolak siapapun menyentuhnya. Dia akan berteriak dalam bahasa Romawi untuk menghindarkan dirinya dari penodaan’ jelas Imam Ali Naqi as.  Selanjutnya, imam menambahkan, ‘seorang pembeli akan mengagumi kesuciannya, sehingga menawarkan uang 300 dinar kepada pedagang budak. Perempuan itu akan berkata padanya, ‘aku tidak menginginkanmu, meskipun kau menggunakan baju raja Sulaiman dan memiliki kerajaannya, jadi jangan buang-buang uangmu untukku.
Si pedagang akan berkata, ‘apa maksudmu? Bagaimanapun, engkau akan kujual!’ lalu perempuan itu akan menjawab, ‘mengapa terburu-buru? Aku akan memilih pembeli yang disukai hatiku, yaitu pembeli yang setia dan jujur.’ ‘Pada saat itu’ kata Imam kepada basyar, ‘datangilah pedagang budak itu dan katakana padanya bahwa engkau membawa surat dari seorang pria mulia yang ditulis dalam bahasa Romawi. Tunjukkan surat ini pada perempuan itu. Jika dia setuju, maka belilah budak perempuan itu.
            Setelah mendengarkan semua pesan Imam Ali Naqi as, Basyar pun berangkat menuju Baghdad. Benar saja, ia menyaksikan ada seorang perempuan dengan karekteristik seperti yang dikatakan Imam Naqi as. Basyar segera menyerahkan surat imam Naqi as kepadanya. Perempuan itu menangis setelah membaca isi surat tersebut, lalu segera berkata kepada penjualnya, ‘juallah aku kepada pemilik surat ini!’ setelah tawar menawar, akhirnya si penjual menerima harga sejumlah uang yang telah diberikan oleh Imam Naqi as kepada Basyar. Basyar melihat perempuan itu tersenyum senang. Lantas, Basyar pun membawa ke tempatnya menginap selama di Baghdad. Ketika tiba disana, Basyar melihat perempuan itu kembali membuka surat dari Imam dan menciumnya.