Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.com

Selasa, 27 Desember 2011

Hadiah Natal dari Imam Khomeini

Penulis dan pemikir Lebanon, Dr. Hasan Az-Zain menulis, “Imam Khomeini mewakili peristiwa besar dalam sejarah. Nama Khomeini identik dengan pergerakan Islam dan sesuatu yang bersih dan abadi. Tidak mungkin memisahkan gagasan Imam Khomeini dan pergerakan yang dihasilkan dari pandangannya tentang apa yang terjadi di seluruh dunia Islam dan lainnya. Ide dan jalan Imam itu hidup dan menghidupkan.”
Imam Khomeini memiliki karakteristik yang begitu mulia, yang dengan itulah ia menghasilkan gelombang pasang surut revolusi Islam dan mengembalikan kepada masyarakat semangat kebenaran, keadilan, kebebasan, persaudaraan, pengorbanan diri dan membela kebajikan.
Bahkan non-muslim terkesan dengan kepribadian dinamis Imam Khomeini. Dokter asal Prancis, Dr. Louie, yang masih remaja pada akhir tahun 1978, bercerita ketika Imam menjadikan sebuah desa di Paris, Neauphle lè Château, sebagai tempat tinggal sementaranya sebelum kepulangannya yang bersejarah ke Tehran dari pengasingan:

Sabtu, 24 Desember 2011

Rahbar, Sang Pemimpin Agung (2)

Betapa Khusyuknya Beliau
Manusia sukses tidak terlepas dari program-program kehidupannya yang dari hari ke hari menghantarkannya ke arah kesempurnaan. Manusia semacam ini mempunyai tujuan tinggi dan setiap hari selalu melihat hal yang baru untuk menggapai tujuannya.
Ayatollah Al-Udzma Sayid Ali Khamenei adalah di antara sosok manusia yang melakukan aktivitas politik, sosial dan budaya sejak masa mudanya. Dalam perjalanan hidupnya, beliau melewati banyak masa sulit. Meski demikian, kesibukan Ayatollah Ali Khamenei tak menghalangi ibadah dan spiritualnya. Bahkan spiritual itu dapat disaksikan dalam semua aktivitas Ayatollah Ali Khamenei. Ini semua mencerminkan bahwa Rahbar senantiasa menerapkan ajaran-ajaran Rasulullah Saw dan Ahlul Bait as yang tercermin dalam ibadah, kesadaran, kesabaran, perdamaian, jihad, pencerahan atau dakwah dan perilaku mulia lainnya.

Rahbar, Sang Pemimpin Agung (1)

Rahbarku
Ketika Imam Khomeini ra, Pendiri Revolusi Islam Iran, dikabarkan meninggal dunia, hari itu dapat dikatakan sebagai hari yang terpahit bagi bangsa Iran. Masyarakat Iran saat itu sulit membayangkan lanjutnya Revolusi Islam Iran tanpa Imam Khomeini ra. Ini menunjukkan kecintaan mendalam masyarakat Iran kepada Imam Khomeini ra. Hari itu benar-benar merupakan hari berkabung bagi rakyat Iran.