Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.com

Kamis, 05 Mei 2011

Menghidupkan Kembali Semangat Penantian

Baqiyyatullah
            Salah satu asas penting dalam ajaran islam adalah kepercayaan akan kehadiran sosok serba sempurna yang mampu memenuhi dunia dengan keadilan dan kebajikan di akhir zaman. Islam mengajarkan pada umatnya bahwa Allah pasti akan memenangkan agama-Nya di atas seluruh agama. Selain itu, islam mengajarkan bahwa di akhir zaman nanti, manusia akan hidup dengan penuh ketenangan dan kebahagiaan. Dengan kepercayaan ini, sedikit banyak, mampu menumbuhkan secercah asa di hati kaum muslim.
Kaum yang tertindas di bumi ini, akan senantiasa bertahan dan menanti waktu yang ditentukan itu tiba, dengan hanya berbekal kepercayaan ini. Dengan keyakinan ini juga, seharusnya umat islam mampu menghindarkan diri dari sikap merendahkan diri di hadapan penguasa tiran. Karena keyakinan ini mengajarkan bahwa yang semestinya berkuasa adalah umat islam yang berhati lembut bukan para tiran yang bermuka tebal dan bertangan besi. Dengan keyakinan ini, umat islam seharusnya lebih giat menjaga islam dari rongrongan musuh yang tiada pernah tidur dalam mengintai islam. Karena keyakinan ini mengajarkan bahwa, 'yang dinanti' hanya akan berkuasa jika umat islam siap menerima. Dalam artian, umat islam harus mempersiapkan datangnya waktu yang dinantikan itu, karena hakikat penantian adalah bekerja bukan pangku tangan. Dan satu hal yang paling ditekankan dalam 'mahdawiyyah' ini adalah keadilan akan tersebar di seluruh penjuru dunia. Ini berarti bahwa tiada tempat lagi bagi para perusak dan pengganggu. Inilah nilai kemanusiaan yang begitu kental dalam keyakinan ini. Manusia manapun pasti menanti waktu itu. Dan islam telah menjanjikannya. Maka beruntunglah orang yang memercayai sepenuh hati keyakinan ini.
            Namun sayang beribu sayang, konsep ini semakin hari semakin buyar dari pikiran umat islam. Banyak umat islam yang terbuai mimpi indah musuh-musuh islam. Dengan ideologi yang menjebak, musuh-musuh islam berhasil membuat umat islam melupakan keyakinan luhur ini. Ditengah maraknya super hero buatan manusia, umat islam tak mampu menjaga kepercayaan ‘kuno’ ini. Hingga akhirnya, keyakinan ini semakin kabur bahkan hilang dari ingatan umat islam. Ketika Anda bertanya kepada anak kecil, 'bagaimana jika kamu berteman dengan Superman ?' tentu ia akan menjawab, 'wow. Pasti itu akan sangat keren !' tapi coba anda bertanya padanya, 'bagaimana kalau Imam Mahdi menjadi teman kamu ?' 'Imam Mahdi, siapa dia ? Apakah dia sehebat superman ?' ya, kata itulah yang akan segera keluar dari mulutnya. Sekarang kita tinggalkan anak kecil, kita beralih ke orang dewasa. Mungkin, orang dewasa tak percaya dengan 'superman', namun tak ada jaminan bahwa ia mengenal  Imam Mahdi. Padahal jika ditanya, apakah dia merindukan kedamaian yang tersebar di seluruh dunia, tentu ia akan berkata, 'iya'. Haruskah kita berteriak pada orang tua itu bahwa kerinduanmu itu akan dilaksanakan oleh Imam Mahdi !?
            Inilah fenomena yang tengah terjadi di masyarakat muslim. Umat islam sekarang sangat kehilangan semangat Imam Mahdi 'ajjalallahu farajahu asy-syarif. Meski dalam hati mereka mekar secercah harapan untuk dunia yang lebih baik, tetap saja mereka tak mampu meyakinkan diri mereka bahwa ada seorang imam (pemimpin) yang siap mewujudkan harapan luhur mereka. Mereka tak mau menjaga asa itu. Umat islam saat ini tengah berlari menjauhi keyakinan mereka sendiri. Meski mereka merindukan keadilan, tetap saja, umat islam tak PD alias malu-malu mengatakan pada dunia bahwa 'Imam Mahdi pasti datang'. Efek dari fenomena ini jelas. Begitu banyak umat islam yang mengekor musuh-musuh Allah. Ribuan bahkan jutaan umat islam hanya menjadi kuli setan-setan besar, semisal Amerika dan sekutunya. Umat islam seakan tak berani mengatakan pada musuh 'jangan meremehkan kami, hai kafir !' kenapa ? Karena sekarang umat islam tengah melupakan sosok pembangkit asa. Karena sekarang umat islam tengah menjauhi 'yang dinanti'. Karena sekarang umat islam tengah kehilangan jati diri. Padahal, seperti yang disebutkan diatas, kepercayaan terhadap Imam Mahdi merupakan benteng kokoh yang mampu menjaga martabat umat islam. Padahal, jika dipikir-pikir, keyakinan terhadap imam Mahdi telah ada jauh sebelum islam lahir. Tentu dengan nama yang berbeda-beda. Anehnya, sekarang umat islam tak lagi mau menaruh harapan pada ajarannya sendiri. Seakan kita lupa, janji Allah itu pasti.
            Oleh karena itu, maka sudah saatnya kita hidupkan lagi semangat penantian. Sudah saatnya kita bangkitkan lagi keyakinan terhadap Imam Mahdi. Tunjukkan pada dunia bahwa umat islam adalah umat yang kuat karena pemimpin kita adalah sang 'ratu adil' yang akan menghembuskan angin kedamaian di seluruh belahan bumi. Timur dan barat. Laut dan darat. Hadirkanlah Imam Mahdi dalam setiap langkah kita. Penuhilah pikiran kita dengan semangatnya. Sematkan cinta kita padanya. Jangan lagi tertipu bujuk rayu musuh. Bekerjalah atas namanya. Hiduplah dalam kemuliaannya dan matilah sebagai tentaranya.
 'sesungguhnya mereka melihatnya jauh namun kami melihatnya begitu dekat.'
Jpr, rabu malam, 04-05-11

1 komentar: