Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.com

Jumat, 14 Oktober 2011

Siapa Itu ‘Ash-Shadiqin’ (Orang-orang yang Benar)?



"wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar" (At-taubah : 119)
Pertanyaan : apakah yang dimaksud dari ‘ash-shadiqin’ pada ayat ini, yang telah Allah swt perintahkan kaum muslim untuk mengikuti mereka, adalah pribadi-pribadi tertentu, ataukah yang dimaksud di sini ialah makna bahasa kata ini, yakni hendaknya kaum muslim mengikuti setiap orang yang benar ?

Jawab :  kami berpendapat, maksud dari kata ‘ash-shadiqin’ pada ayat ini bukanlah setiap orang yang benar, tapi  pribadi-pribadi tertentu. Ada dua bukti untuk memahami  ayat ini :
1.       Kalau yang dimaksud dari kata ‘ash-shadiqin’ pada ayat ini adalah makna umum, bukan khusus, maka yang harus dikatakan adalah ‘kuunu min ash-shadiqin’ (jadilah orang-orang yang benar), bukan ‘ma’a ash-Shadiqin’ (bersama orang-orang yang benar). Karena setiap muslim wajib menjadi orang-orang yang benar, bukan bersama orang-orang yang benar. Ini menjelaskan kewajiban mengikuti  ash-shadiqin’. Maka maksud dari  ash-shadiqin’ adalah pribadi-pribadi terpilih, yang kaum muslim diwajibkan mengikuti mereka.
2.       Bukti lain atas makna ini adalah bahwa ayat ini secara lahiriah menunjukkan bahwa mengikuti mereka tidaklah terikat dengan ikatan dan syarat apapun. Maka, kemutlakan ini menunjukkan bahwa mereka mesti benar, maksum, terpelihara dari kesalahan, keragu-keruan dan ketergelinciran. Karena jika tidak demikian, maka kaum muslim tidak boleh mengikuti mereka secara mutlak, bahkan harus menjauhi mereka ketika mereka cenderung berbuat salah dan maksiat.

Oleh karena itu, kewajiban mengikuti ‘ash-shadiqin’ yang disebutkan secara mutlak, meniscayakan mereka itu adalah pribadi-pribadi khusus yang terjaga dari segala kesalahan dan dosa, agar orang lain dapat mengikuti mereka secara mutlak.
Kesimpulannya, jika mengikuti ‘ash-shadiqin’ disebutkan secara mutlak, maka makna dari ‘ash-shadiqin’ ialah pribadi-pribadi tertentu. Dan jika kata ‘ash-shadiqin’ mencakup seluruh orang-orang yang benar, maka mengikuti mereka haruslah ada pengikatan (tidak bersifat mutlak).  Sesuai dengan dua  bukti di atas,  maka kemungkinan pertamalah yang benar. Karena, kata ‘ash-shadiqin’ bermakna pribadi-pribadi tertentu, sedangkan mengikutinya bersifat mutlak.  Maka, yang dimaksud dari ‘ash-shadiqin’ adalah pribadi-pribadi khusus  yang memungkinkan kaum muslim untuk mengikuti mereka secara mutlak.
Farazdaq Khaza'i

Terjemahan dari buku Ayat al-wilayah, halaman 103-104, karya Ayatullah Nasyir Makarim Syirazi, bersama Ustadz Alam Firdaus. 12-10-11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar