Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.com

Jumat, 26 Februari 2010

Hikmah Dibalik Revolusi Husaini

Aba Abdillah Al-husain bin Ali as
Selama ribuan tahun asyura’ dan Karbala selalu menjadi bahan pembelajaran yang tak pernah habis untuk didiskusikan dan dipelajari. Asyura tak ubahnya seperti alam semesta ini yang tak pernah selesai diteliti dan dikaji. Semakin dalam penelitiannya maka semakin dalam pula ilmu dan hikmah yang diambil.
Namun, yang namanya kebenaran pasti selalu memiliki rintangan dan halangan berupa musuh yang selalu siap siaga menusuk dan merusak kebenaran tersebut dengan cara-cara yang sangat licik.
Semua muslim mengakui akan kelebihan imam Husain. Semua muslim mengakui tak ada satupun yang mampu menandingi cucu rasul yang satu ini. Namun seperti yang telah disinggung diatas kebenaran yang dalam hal ini dipimpin oleh imam Husain as selalu diganggu keberadaannya oleh kebatilan. Ada sebuah isykal yang ditujukan pada perjuangan imam Husain as. Mereka mengatakan bahwasannya imam Husain berjuang dan berperang demi kedudukan dunia, menentang pemerintahan Yazid dan dinasti Umawiyah tetapi beliau dikhianati oleh pengikunya sendiri sehingga dikalahkan oleh Yazid dan tentaranya sampai terbunuh. Isykal seperti ini dilontarkan oleh para materealisme yang hanya menilai sesuatu dari segi luarnya. Mereka melihat imam Husain as keluar dan menentang pemerintahan yang sah dan ini karena ingin menduduki jabatan Yazid sebagai pemimpin kaum muslimin.
Untuk menjawab isykal yang menggelikan ini kita dapat menggunakan beberapa dalil akal maupun nash antara lain:

1.  sebuah ayat yang sangat terkenal di kalangan umat islam, yaitu ayat yang berbunyi
“Sesungguhnya Allah hendak menghilangkan dari kamu hai Ahlul-Bayt dari kotoran(dosa) dan mensucikannya sesuci-sucinya” (Q.S al-ahzab:33)
Ayat diatas diturunkan untuk Rasulullah saw, Ali, Fathimah, Hasan dan Husain menurut ulama terkenal seperti Muslim dalam shahihnya At-turmudzi dalam shahihnya Al-hakim dalam mustadraknya dan ulama-ulama besar lainnya.
Dari ayat diatas kita sudah dapat mengetahui bahwa mustahil imam Husain as mencari kedudukan duniawi dan memuaskan hawa nafsunya. Nabi bersabda “mencintai dunia adalah pangkal setiap kesalahan” kalau imam Husain itu suci dari segala dosa apakah mungkin beliau menyalahi hadits nabi diatas? Jawabannya tentulah tidak.!

2. Jika imam Husain keluar dari rumahnya dan bangkit melawan Yazid dan antek-anteknya untuk mengejar dunia maka mustahil Rasulullah saww menyuruh kaum muslimin untuk membantu imam Husain dan perjuangannya.
Rasulullah saww bersabda
“Sesungguhnya puteraku ini (Al-husain) akan terbunuh di tanah Karbala. Maka barang siapa yang menyaksikannnya maka bantulah dia”.[1]
 Jika imam Husain keluar demi dunia maka apakah mungkin Rasulullah saww merelakannya dan malah menyuruh orang membantunya?
Tentu jawabannya tidak!
Lagipula kalau seandainya imam Husain as memberontak demi dunia maka tentulah imam Husain akan membawa pasukan yang besar sehingga dapat menggulingkan pemerintahan Yazid. Tetapi kenyataannya tidak, beliau malah memberitahukan kepada orang-orang bahwa dirinya dan pengikutnya akan terbunuh.[2]
Apakah mungkin orang yang ingin menguasai dunia mengatakan dia akan mati? Lantas buat apa dia berperang demi dunia kalau dia akan mati?
Tentulah imam Husain tidak berperang untuk dunianya.

3. pada saat imam Husain dan sahabatnya berada di gurun nan gersang, khalifah imam Husain ini bertemu dengan Al-hurr ar-riyahi dan prajuritnya yang tercekik kehausan dan hampir saja mati karena kehausan. Imam Husain memberikan air kepada Al-hurr dan pasukannya karena iba kepada mereka.
Setiap orang yang menginginkan dunia pasti akan melakukan sebaliknya(tidak memberikan air) kepada musuhnya agar mereka mati dan dengan mudah beliau akan mendapatkan kekuasaan dunianya. Akan tetapi imam tidak melakukan itu, berarti ada maksud lain yang ingin ditekankan imam.
Apakah itu?

SEBAB PERJUANGAN IMAM HUSAIN AS

Assalamu alaika yabnal kautsar
        Semua orang yang menggunakan akalnya dengan baik pasti akan sangat setuju jika ada yang menyatakan bahw Yazid adalah manusia terburuk yang pernah lahir di muka  bumi.
Begitu juga yang diyakini oleh imam Ahmad bin hanbal sehingga beliau membolehkan melaknat Yazid bin muawiyah. Ini juga diiyakan oleh ulama besar sunni seperti Ibn al-jauzi dalam kitabnya ar-radd ‘ala al-muta’shshub al’anid al-mani ‘an la’an Yazid la’anhu Allah menulis Abu al-ala’ al-muarri bersyair:
Aku melihat hari-hari yang diperbuat setiap orang bodoh
Tidaklah keherananku semakin bertambah
Bukankah tombak kalian telah membunuh Husain
Sedangkan pemimpin kalian adalah Yazid

        Pendapat diperbolehkannya melaknat Yazid sangat masuk akal. Al-damiri dalam kitabnya Hayatul al-hayawan, Al-mas’udi dalam Muruj al-dzahab, menyatakan bahwa Yazid laknatullah alaihi memelihara sejumlah monyet yang didandaninya dengan pakaian sutra, menghiasinya dengan emas, dan diajaknya naik kuda.
Ia juga memelihara anjing-anjing yang dikalungi dengan emas. Ia juga yang memandikan hewan najis tersebut dengan tangannya sendiri. Dia juga seorang peminum arak.
        Al-mas’udi dalam Muruj al-dzahab juz 2 berkata bahwa kehidupan Yazid la seperti Fir’aun, bahkan lebih buruk lagi. Ia melakukan perbuatan yang sangat tercela seperti meminum khamr secara terang-terangan, membunuh cucu Rasul saww yaitu Husain as, melaknat imam Ali bin Abi Thalib, melempari ka’bah dengan batu, merusak dan membakarnya, memperbolehkan tentaranya membunuh penduduk Madinah (peristiwa Waqi’ah al-harrah). Peristiwa Waqi’ah al-harrah ini terjadi pada tahun 62h.
Waktu itu Yazid memerintah Muslim bin Aqabah pergi ke Madinah dan membunuh penduduk Madinah dan melakukan apa saja yang diinginkannya. Maka Muslimpun mulai menyerang Madinah dan membunuh siapa saja yang mereka temui, hingga mengalirlah darah dari berbagai penjuru kota Madinah. Bahkan masjid nabi saww pun juga dibasahi oleh darah penduduk Madinah[3].
       
        Mungkin atas dasar peristiwa Waqi’ah Al-harrah inilah imam Ahmad bin hambal membolehkan melaknat Yazid bin muawiyah la.
Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnadnya Rasulullah saww bersabda “barang siapa menakut-nakuti penduduk Madinah dengan kezhalimannya, Allah akan membuatnya takut, dan baginya laknat Allah, para malaikat dan manusia semuanya. Di hari akhir kelak, Allah tidak akan menerima perbuatannya”[4]

        Maka dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa Yazid laknatullah alaihi yang merupakan khalifah pada waktu itu adalah seorang yang fasik dan sangat tidak pantas memimpin islam yang mulia ini.

        Berbeda dengan imam Husain as yang merupakan cucu kesayangan Rasul saww. Beliau lahir dalam naungan islam yang sebenarnya. Karena keluasan ilmu serta keagungan akalnya imam Husain bangkit melawan Yazid la untuk menghidupkan kembali agama datuknya yang telah diporakporandakan oleh bani Umayyah yang diwakili oleh Yazid la.inilah tujuan dan sebab mengapa imam Husain bangkit. beliau hanya ingin islam ini tidak dikotori oleh Yazid dan pengikutnya yang dzalim.
Mereka yang bodoh mengatakan untuk menjaga syariat islam imam Husain bisa tinggal di madinah dan itu lebih baik baginya dan keluarganya.
Namun bagi mereka yang menggunakan akalnya dengan baik akan mengetahui bahwa jika imam Husain terbunuh di Madinah, tentu pengaruhnya tidak akan sedahsyat di Karbala sehingga tujuan imam Husain tidak tercapai.

         Beliau pergi ke Kufah untuk membangkitkan kesadaran masyarakat dan memberitahukan dengan tegas bahwa beliau akan pergi ke Irak dan beliau tidak akan tunduk kepada Yazid la meskipun dirinya harus terbunuh bersama keluarganya dan sahabatnya.
Dengan penegasan ini kaum muslim menunggu berita tersebut. Umat islam ketika iu tengah tertidur lelap dan tidak bisa dibangunkan kecuali dengan gerakan yang keras dan penuh kesadaran, perjuangan suci yang berdarah.
Perjuangan ini tidak akan terjadi kecuali melalui keluarga Nabi yang suci dan disegani serta dipatuhi.
Oleh karena itu imam Husain selaku Ahlulbayt Nabi berani memikul tanggung jawab yang besar ini. Dan beliau telah melakukan tanggung jawab ini dengan langkah-langkah yang tepat yaitu dengan mempersembahkan jiwa dan raganya demi islam ini.
Bukti nyata berhasilnya revolusi ini ialah ketika para tawanan Karbala menyampaikan peristiwa yang memilukan ini ke khalayak ramai.
Peranan tawanan ini sangat vital dalam menyalurkan visi dan misi imam Husain. Karena walaupun Imam Husain telah syahid namun misinya berhasil yaitu memberitahukan kepada umat islam akan kejahatan bani Umayyah dan usahanya untuk merusak islam dari dalam.
Alhasil, muncullah perjuangan-perjuangan yang menuntut balas darah imam Husain dan melawan pemimpin yang dzalim. Seperti pergerakan At-tawwabiin dan perjuangan Al-Mukhtar. Maka, berhasillah imam Husain menggulingkan pemerintahan bani umayyah walaupun jasadnya telah tiada namun (seperi yang kita ketahui) bani umayyah berdiri hanya seperti umur manusia tidak ada ratusan tahun!!
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa PERJUANGAN IMAM HUSAIN UNTUK AGAMA ISLAM

LABBAIKA YA HUSAIN!!!

Referensi : madzhab syiah (sayyid Muhammad al-musawi)
               Antologi islam (digital islamic library project)

Muharram, 1431 h

ALAMSYAH K. MANU




[1] Syaikh Sulaiman Hanafi (ulama sunni yang terkenal) dalam Yanabi’ al-mawaddah, juz 2, hal. 1, dari Anas bin Harits, Bukhari berkata dalam Tarikhnya, Al-baghawi dan Ibn Sikkin dan yang lainnya dari Asy’ats bin suhaim dari ayahnya Anas bin Harits.
[2] Ini sesuai dengan surat yang beliau kirimkan kepada saudaranya Muhammad bin hanafiyah. Yang inti suratnya menyatakan “mereka yang ikut bersamaku akan terbunuh, dan yang tidak ikut tidak akan memperoleh kemenangan”
[3] Sabath Ibn jauzi dalam Al-tadzkirah hal.63. adapun basahnya masjid nabi saww oleh darah penduduk Madinah diriwayatkan oleh Al-mas’udi.
[4] Hadits diatas juga diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dalam Shahih mereka,allamah As-samhudi dalam Wafa’ al-wafa, Sabath ibn jauzi dalam At-tadzkirah al-khawash.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar