Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.com

Jumat, 21 Januari 2011

Sahabat Sejati dalam Penjelasan Rahbar


Menurut Kantor Berita ABNA, Ayatullah Uzhma Ali Khamenei pada kelas Bahsul Kharij di hari ke-duapuluh menjabarkan sebuah hadis yang disampaikan Imam Shodiq as yang membahas masalah sahabat sejati.
Rahbar (Sayyid Ali Khamenei)

Dengan mensyarah hadits dari Imam Shadiq as yang terdapat dalam kitab al Kafi, Ayatullah Ali Khamaenei ra, Pemimpin Besar Republik Islam Iran memberikan penjelasan mengenai sahabat sejati, ”Persahabatan memiliki batasan-batasan. jika batasan-batasan itu terdapat dalam persahabatan, maka persahabatan itu memiliki dampak yang begitu banyak dan ketika persaudaraan tidak terdapat batasan-batasan itu, maka akan tanpa itu maka akan begitu rapuh. jika tidak ada batasan apapun maka sebagian dari batasan itu harus tetap ada sehingga persahabatan bisa tetap sebagai persahabatan. Pertama antara lahir dan batinnya itu tidak ada perbedaan. Tidaklah demikian dimana secara lahir sebagai sahabat denganmu namun secara batin menjadi musuhmu. Andai tidak menjadi sahabat setidaknya tidak menjadi pihak yang menginginkan keburukan atasmu. Ini adalah tahap paertama.
Yang kedua apa-apa yang menjadi perhiasanmu dianggap sebagai hiasannya. Dan apa yang menjadi aibmu ia anggap sebagai aibnya. Jika kamu mencapai tingkatan keilmuan atau mampu mendapat pekerjaan istimewa yang menjadi kebanggaanmu hal itu ia anggap sebagai hiasan baginya, andai ada suatu sifat, keburukan atau apapun yang menjadi aib kamu hal ini ia anggap sebagai aib dirinya dimana hal ini pasti memberikan dampak, dia akan berusaha untuk mencari pemecahan dalam hal ini dan juga menyembuyikannya dari orang lain. Jadi tidak malah menunggu sampai kamu berbuat kesalahan dan merasa bahagia dengan kesalahan ini, yang demikian bukanlah persahabatan.

Ketiga,  jika mendapat kesempatan memiliki kekuasaan, kepemimpinan atau memiliki harta yang banyak dan menjadi orang kaya hubungannya tidak berubah denganmu, sebagian orang ketika mendapatkan harta, kekayaan, kehidupan baru atau mendapat sesuatu yang bernilai menjadi lupa pada orang lain, sama sekali merasa tidak kenal dengan orang lain. Kita juga melihat orang-orang yang memiliki karakter ini. Jadi seorang sahabat walau mendapatkan atau mencapai suatu kedudukan tidak akan berubah hubungannya denganmu.
keempat, Ketika mendapat pekerjaan maka dia tidak menyembunyikannya darimu. Jika ada yang yang bisa diberikan baik kesempatan, bantuan, nasihat, maka akan dia berikan padamu. Dia tidak akan mencegah diri dalam hal ini.
Kelima,  tidak pernah melepaskan dan membiarkanmu tertimpa bencana. Jika kamu menemui masalah, jika  kamu tertimpa penyakit, kamu mendapati kesulitan hidup, dan berbagai kesulitan yang lain dia tidak meninggalkanmu. Sekarang dapat kita temui kesulitan ekonomi maupun politik dan berbagai hal yang lain dengan jelas, masalah-masalah yang sebelumnya tidak ada  kini jelas didepan mata, ujian yang begitu banyak. Dihadapan kesulitan semacam itu ia tidak akan membiarkanmu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar