Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.com

Kamis, 21 Juli 2011

Ternyata Ada Syahid Asal AS di Perang 33 Hari!!!

Hizbullah
AS setelah perang 33 hari di Lebanon mengeluarkan statemen resmi bahwa salah satu warganya tewas dalam serangan Israel ke Lebanon. Untuk itu, Washington menghendaki kejelasan nasib warganya yang bernama Radwan Saleh.
Terkait hal ini, Kantor Berita Fars News menurunkan laporan khusus untuk mengungkap keberadaan warga AS dalam perang 33 hari di Lebanon. Dalam laporannya, Fars News menceritakan desa Yaroun yang jaraknya 126 km dari ibukota Lebanon. Desa itu juga termasuk bagian wilayah Bent Jbeil. Menurut data yang ada, penduduk desa itu berjumlah sekitar 6 ribu orang. Akan tetapi di daerah itu hanya sekitar sepertiga dari warga asli Lebanon, sedangkan sisanya adalah warga asing. Pada umumnya, warga AS dan Australia memilih desa itu sebagai tempat tinggal.

Dalam serangan pasukan Israel ke Maroun al-Ras pada hari kesembilan perang 33 hari, seorang warga Yaroun yang berkewarganeraan AS gugur syahid dalam serangan tersebut. Jenazah itu kemudian disimpan di tempat yang aman untuk dimakamkan setelah perang.
Setelah perang, jenazah Radwan dimakamkan bersama dengan para pahlawan perang lainnya yang gugur syahid dalam serangan brutal Zionis Israel. Tak lama setelah itu, pemerintah AS mengumumkan mencari nasib seorang warganya di Lebanon. Berdasarkan pengumuman itu, warga yang dicari bernama Radwan Saleh.
Tidak ada nama yang dimaksud pemerintah AS tersebut. Akan tetapi ada nama peti jenazah yang berlilitkan bendera Hizbullah dengan nama Ridhwan Mohammad Saleh. Jenazah itu sudah dimakamkan bersama para pahlawan perang lainnya. Ternyata Radwan yang dimaksud pemerintah AS adalah Ridzwan. Radwan adalah ejaan bahasa Inggris untuk nama Ridhwan dalam bahasa Arab.
Apa yang diumumkan pemerintah AS terkait nasib warganya yang bernama Radwan Saleh, ternyata benar adanya. Ridhwan Mohammad Saleh ternyata berkewarganeraan AS yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di Negeri Paman Sam. Meski tumbuh besar di AS, tapi jiwa kemanusiaannya menuntut berjuang bersama dengan para pejuang Hizbullah. Kini, Radwan yang berkewarganeraan AS dimakamkan dengan uniform Hizbullah.
Setelah diketahui bahwa warga negaranya bergabung degngan Hizbullah, pemerintah AS tidak mengusut kembali warga negaranya yang bernama Radwan Saleh. Kini, makam Shahid Ridhwan Mohamamad Saleh atau Radwan Saleh menjadi kebanggaan bagi bangsa Lebanon, khususnya penduduk desa Yaroun.
Sayyid Hasan Nasrallah (sekjen Hizbullah)
Wartawan Farsnews juag menceritakan proses Radwan Saleh untuk bergabung dengan Hizbullah. Berdasarkan laporan yang dihimpun wartawan Farsnews, Radwan sangat sulit untuk masuk menjadi anggota Hizbullah. Karena berkewarganegaraan AS, Hizbullah merasa keberatan untuk menerimanya sebagai anggota.
Akan tetapi, Radwan terus berusaha, bahkan ia sempat menulis surat ke Sekjen Hizbullah, Sayid Hasan Nasrullah dan memohon supaya dapat bergabung dengan Gerakan Perjuangan Hizbullah Lebanon. Pada akhirnya, Radwan mendapat jawab positif. Setelah itu, Radwan meninggalkan harta dan posisinya yang dimilikinya di AS untuk bergabung bersama pasukan Hizbullah untuk melawan Rezim Zionis Israel. Pada akhirnya, Radwan Saleh gugur syahid pada tanggal 21 Juli 2006.
Sumber : IRIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar