Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.com

Sabtu, 25 Mei 2013

Khulasoh Ta’lim Ustadz Miqdad Turkan: Tirulah Ali, Makmurkan Bumi Ini!


Ustadz Miqdad Turkan
Ta’lim dilaksanakan untuk memperingati milad imam Ali bin Abi Thalib as, di masjid Imam Mahdi afs, Jum’at (25/05). Berikut poin-poin pentingnya:
                ~. Untuk mengetahui sejarah para imam, kita bisa membaca buku-buku sejarah. Namun, untuk memahami perilaku para imam, perlu penjelasan dan perenungan yang tinggi.
                ~. Siapapun yang mempelajari sejarah imam Ali as dari segala sisinya, akan menginspirasikan perubahan dalam dirinya.
                ~. Salah seorang sahabat imam Ali yang bernama Isbath bin Nubatah mengisah: Selepas menemani Imam sepanjang hari, ia pulang bersama Imam ke rumah. Karena lelah, Isbath langsung berbaring di depan rumah Imam. Belum juga tertidur, Isbath melihat Imam sudah terjaga kembali dan hendak keluar. “Apa yang Anda inginkan, Imam?” Isbath bertanya. Jawaban Imam membuatnya terkejut, “aku ingin salat beberapa rakaat untuk Tuhanku.” “Tidakkah engkau ingin beristirahat sedikit, tuanku?” Imam menjawab, “bagaimana mungkin aku bisa tidur? Jika aku tidur di siang hari, aku telah menyia-nyiakan kesadaranku. Dan jika aku tidur di malam hari, maka aku telah menyia-nyiakan diriku (di hadapan Tuhanku.)”
                ~. Kisah ini mengajarkan bahwa
hidup ini adalah kenyataan/realitas. Kita harus serius menjalani kehidupan ini.
                ~. Sepanjang hidup, imam Ali as selalu beribadah, berdakwah, bekerja keras, membantu orang lain, dan berkhidmat tanpa putus.
                ~. Imam tidak menyukai orang-orang yang rajin beribadah, namun penghidupannya bergantung kepada orang lain. Rasul saw bahkan menyatakan, “orang yang bekerja keras untuk keluarga, maka ia seperti berjihad di jalan Allah swt.”
                ~. Selaku seorang pecinta Ali, kita mesti giat dan rajin bekerja serta berkhidmat. Kita tidak diperkenankan menjadi orang yang tak peduli dan kikir. Kita juga mesti memiliki semangat yang tinggi dalam memakmurkan bumi, yang merupakan perintah Allah dalam al-Qur’an.
                ~. 3 faktor yang mendorong seseorang giat dan semangat: 1) kesadaran akan kehidupan yang nyata. Hidup penuh dengan rintangan. Kita tidak bisa santai. Inilah yang membuat seseorang bangkit. 2) Lingkungan yang mendorong pergerakan. Jika lingkungan malas, kita pun akan menjadi malas. Dan tahap pertama dari lingkungan adalah keluarga. 3) pendidikan dan pemahaman tentang agama. Jika pemahaman tentang agama itu benar, maka kita akan selalu mencari kebenaran. Misal, makna zuhud. Jika kita memahami zuhud sebagai ‘menjauhi dunia’ (pemahaman yang salah), maka kita akan menjadi orang-orang yang terpinggirkan. Namun, jika kita memaknai zuhud sebagai ‘tidak bergantung pada dunia’, maka kita akan selalu berusaha memperbaiki diri dan lingkungan. Para imam semisal imam Hasan dan imam Ja’far adalah orang-orang yang berkecukupan, namun hati mereka tak sedikitpun bergantung pada dunia. Inilah pemahaman tentang zuhud yang benar.
                ~. Kita bisa melakukan semua ini jika kita mencontoh imam Ali bin Abi Thalib as.
                ~. Imam berpesan, “kalian tidak akan bisa berbuat seperti aku, namun bantulah aku dengan kesadaran dan kerja keras.” Juga, “sungguh, kami tak bisa menjamin apapun dari Allah atas kalian, kecuali kalian iringi dengan amal saleh.”
                ~. Sekarang kita berhadapan dengan tantangan besar. Dibutuhkan keberanian yang kokoh.
                ~. Orang yang memiliki keyakinan yang benar, tidak akan takut menghadapi apapun dan siapapun.
                ~. Kita memiliki tanggung jawab besar di sisi Allah swt. Maka, buatlah acara peringatan syahadah maupun wiladah para maksumin as di mana saja. Itulah yang membuat kita dengan Ahlulbayt.
Jepara, 25 Mei 2013/14 Rajab 1434
Farazdaq Khuza’i

Tidak ada komentar:

Posting Komentar