Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.com

Rabu, 16 Januari 2013

Dewan Nasional Palestina: Front al-Nusra Bantai Rakyat Palestina

Bassam Abu Sharif
Anggota Dewan Nasional Palestina (PA) Bassam Abu Sharif mengatakan bahwa kelompok teroris Front al-Nusra yang menggunakan bendera "Islam" telah menghancurkan kehidupan ribuan warga Palestina dipengungsian kamp al-Yarmuk di Damaskus. Demikian menurut laporan Breking News dari Damaskus, Senin, 14/01/13.

Abu Sharif yang sebelumnya aktif sebagai Dewan Politik untuk Presiden Palestina Yasser Arafat dalam sebuah pernyataan di Ramallah mengatakan, "Organisasi-organisasi teroris menyerang dan membunuh penduduk palestina di Kamp al-Yarmuk yang mengakibatkan ratusan wanita dan ribuan anak-anak Palestina melarikan diri menyelamatkan diri dari terjangan peluru yang ditembakkan oleh teroris Front al-Nusra ke pemukiman mereka".

Dalam kesempatan lain, Abu Sharif juga mengatakan bahwa sumber-sumber diplomatik Barat mengatakan, "Beberapa militer pasukan khusus dari negara-negara Barat termasuk Israel, Perancis dan Inggris menyusup ke Suriah untuk mengontrol bandara militer di Idlib dan berusaha mencuri rudal dan senjata Rusia terbaru untuk memecahkan kode dan mengetahui rahasia rudal serta senjata tersebut".

Wakil Yasser Arafat untuk urusan politik itu juga mengatakan bahwa infiltrasi Pasukan Israel ke Suriah tersebut dalam rangka membuka jalan bagi teroris untuk melakukan serangan ke negara itu.

Sebelumnya dilaporkan, beberapa negara Barat termasuk AS dan Perancis merupakan dalang dan komanda serangan teroris yang menargetkan pangkalan militer dan bandara sipil di Suriah.

Mengutip seorang perwira militer buronan Suriah, situs berbahasa Arab Palestina, al-Manar mengatakan bahwa serangan yang menargetkan bandara sebelumnya direncanakan oleh Perancis dan AS. Bahkan serangan pada pangkalan udara dan pos komando pertahanan udara Suriah tersebut dilakukan oleh teroris di bawah pengawasan langsung perwira militer Amerika.

Pada Jumat, 11/01/13, teroris dukungan Arab Saudi, Qatar, Turki, AS dan Perancis mengaku telah mengambil kontrol pangkalan udara militer pada pos pasukan pemerintah di Idlib, namun Suriah menolak klaim tersebut.

Sumber pemerintah Suriah mengatakan para teroris memasuki pangkalan tersebut setelah pasukan pemerintah mengosongkan bandara sesuai dengan perintah evakuasi militer dan semua peralatan militer penting yang sebelumnya ditempatkan di sana dipindakan sebelum teroris menyerbu ke sana.

Dalam laporan itu, tentara Suriah hanya meninggalkan peralatan militer tak berguna dan beberapa pucuk senjata.

Tim pemantau oposisi juga mengatakan bahwa militer Suriah sebelumnya telah menghancurkan semua helikopter yang rusak, kecuali 20 tank yang tidak lagi berfungsi.
Sumber: Islam Times

Tidak ada komentar:

Posting Komentar