Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.com

Selasa, 22 Januari 2013

9 Rabiul Awal, Hari Raya Zahra

Hari Raya Keluarga Muhammad
Masa dua bulan yang menyedihkan mencapai klimaksnya pada hari wafatnya Imam Kesebelas, Imam Hasan al-Askari, pada tanggal 8 Rabiulawal. Satu hari setelahnya, menurut riwayat, adalah hari id (perayaan) bagi pencinta ahlulbait as. Dikenal sebagai Id Zahra, hari untuk menghormati putri Nabi Muhammad saw. sebagai hari kegembiraan dan kebahagiaan bagi orang-orang beriman.

Sabtu, 19 Januari 2013

MA Tolak Permohonan Kasasi Tajul Muluk, Siapa Bermain?

Ustadz Tajul Muluk (tengah) dan Rekan-rekan
Di tengah persoalan ketidakcakapan hakim, korupsi dan pemalsuan putusan (vonis) Mahkamah Agung (MA) memutus perkara Tajul Muluk. Putusan MA Nomor 1787 K/ Pid/2012 itu diberitahukan ke Tajul alias Ali Murtadha ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Sidoarjo, Jawa Timur, kemarin sore (17/1).

Dalam petikan putusan yang dikirim MA ke Pengadilan Negeri (PN) Sampang tertanggal 9 Januari 2013, vonis itu sudah diputuskan hakim pada 3 Januari 2013, Permohonan kasasi Tajul Muluk ditolak. Itu artinya keputusan yang berlaku saat ini adalah putusan Pengadilan Tinggi Jawa Timur.

Tajul Muluk divonis di Pengadilan Negeri Sampang dengan hukuman 2 tahun penjara, pada 12 Juli 2012 dengan tuduhan Tajul mengajarkan dan memiliki Qur’an yang berbeda dengan Qur’an yang ada saat ini, walaupun banyak saksi menyatakan tidak ada ajaran itu. Namun, hakim mengabaikan para saksi dengan alasan para saksi itu sedang taqiyah—menghindari kebenaran untuk mencegah fitnah. Lalu di Pengadilan Tinggi Jawa Timur hukuman Tajul dinaikkan menjadi 4 tahun pada 20 September 2012 dengan tambaan alasan, bahwa ajaran Tajul menyebabkan kerusuhan dan seorang mati. Padahal saat kerusuhan terjadi 26 Agustus 2012 Tajul sedang menjalani hukuman di penjara di LP Sampang.

Kasus Tajul Muluk memang berjalan tak normal sejak awal. Dia, keluarga dan pengikutnya menjadi korban kekerasan. Tajul Muluk diusir dari kampungnya, lalu rumah, madrasah dan musala di kampungnya dibakar. Pengikutnya dilukai dan bahkan ada yang mati dibunuh. Dua kali pengikutnya terusir dan menjadi pengungsi di daerahnya sendiri di Sampang. Sampai kini ratusan orang masih mengungsi di Gedung Olah Raga (GOR) Sampang, dan mulai tak diurusi pemerintah.

Lalu Tajul ditahan dengan sangkaan menodai ajaran agama Islam, dengan tuduhan pasal 156a Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Saat masih dalam tahanan, dan mengajukan kasasi, dia sempat ditahan secara tidak sah selama 14 hari. Masa tahanannya yang habis 9 Oktober 2012, surat perpanjangan baru ditandatangani 22 Oktober 2012.

Kepala LP saat itu tak mau melepaskan Tajul, padahal menurut Peraturan Menteri (Permen) Hukum dan HAM No. M.HH-24.PK.01.01.01 tahun 2011 tentang Pengeluaran Tahanan Demi Hukum yang intinya memerintahkan Kepala Lapas untuk mengeluarkan tahanan demi hukum bila telah habis masa penahanannya atau habis masa perpanjangan penahanannya.

Sayangnya, upaya ini ditolak mentah oleh Lapas Sidoarjo. Pelaksana harian LP Sidoarjo, Syukron Hamdani, menolak upaya kuasa hukum Tajul Muluk.

Dua pekan lalu, saya sempat menelusuri sudah sampai mana berkas Tajul Muluk di Mahkamah Agung. Karena terdengar informasi perkara Tajul Muluk sudah diputus. Saya mendatangi kantor MA Gedung di Jalan Merdeka Utara, Jakarta itu. Setelah mengikuti prosedur dengan bantuan staf MA, mencari nomor perkara. Tak ada baik dengan kata kunci nama Tajul Muluk atau Sampang.

Di sistem informasi itu ketika menggunakan kata kunci Sampang, hanya ada berkas terakhir masuk pada Agustus 2012. Padahal berkas Tajul menurut surat pelimpahan dari PN Sampang masuk tanggal 31 Oktober 2012. Jadi sampai awal Januari saat saya ke Gedung MA, nomor perkara, maupun nama tim hakim belum terdaftar dalam sistem informasi di MA. Lalu kenapa tiba-tiba ada putusan tertanggal 3 Januari 2013? Kenapa putusan Tajul seperti dirahasiakan? Siapa bermain dalam perkara ini?

Tak heran jika timbul kecurigaan, jangan-jangan putusan yang disampaikan ke Tajul muluk kemarin adalah palsu. Bukankah hakim atau bahkan pegawai di MA bisa memalsukan putusan dan bisa mengubah putusan, seperti yang dilakukan hakim Achmad Yamani baru-baru ini? Jika Mahkamah Agung bisa berbuat zalim seperti itu, kemana lagi rakyat Indonesia akan berharap untuk mendapat keadilan di negeri ini. Apalagi jika institusi tertinggi peradilan ini bisa dipengaruhi kekuasaan dan uang. Ini adalah azab bagi negeri ini.

Mantan Ketua Muda Peradilan Agama Mahkamah Agung, Profesor Bustanul Arifin, 84 tahun, mengkritik putusan yang dijatuhkan kepada Tajul Muluk. “Putusan yang dihasilkan itu ngaco semua dan ini menghancurkan keadilan yang ingin dibangun lewat pengadilan,”katanya.

Menurut Bustanul, seorang hakim itu harus punya rasa keadilan dan pengetahuan. “Jika tidak punya keduanya akan berbahaya. “Ingat, ilmu hakim berbeda dengan ilmu hukum. Jika ilmu hukum hanya mengandalkan nalar, maka ilmu hakim harus menyeimbangkan ilmu nalar dan ilmu naluri,”ujar hakim yang 30 tahun mengabdi Mahkamah Agung.

Karena persoalan Tajul Muluk, menurut Bustanul hanyalah persoalan perbedaan pendapat. “Perbedaan pendapat itu tidak bisa dihukum,”kata mantan Rektor Universitas Islam Sultan Agung, Semarang.

Soal tuduhan Qur’an palsu yang dipegang syiah dan kritik terhadap sahabat itu, menurut Bustanul, adalah persoalan lama yag sudah berabad-abad. “Tujuannya untuk memecah belah umat Islam. La, kok, disini pengikut syiah malah diadili,”kata Hakim perancang kodifikasi hukum Islam di Indonesia, Bustanul Arifin.

Sekarang Tajul Muluk korbannya, siapa berikutnya? Akankah kita diam ada pihak yang memecahbelah bangsa Indonesia ini, dengan alasan perbedaan mazhab? Innalillah.
Sumber: Islam Times

Rabu, 16 Januari 2013

Ayatullah Nuri Hamadani: Jihad dan Peran Wilayatul Faqih

Ayatullah al Uzhma Nuri Hamadani
Menurut Kantor Berita ABNA, Ayatullah al Uzhma Nuri Hamadani Senin (14/1) dihadapan para pejabat militer dan staffnya Provinsi Bushahr Republik Islam Iran di Husainiah Pecinta Tsarallah menyinggung keberanian dan kepahlawanan para pembela Revolusi saat mempertahankan kedaulatan Negara dari agresi rezim Saddam Husain Irak selama 8 tahun sebagai hal yang patut dipuji dan diteladani. "Keberanian dan kepahlawanan para pejuang pembela kedaulatan Negara selama 8 tahun dari gempuran tentara-tentara rezim Saddam patut mendapat apresiasi positif, dikenang, diteladani dan dipertahankan." Ungkapnya.

Apa Kata Tokoh Indonesia Tentang Syiah

Said Agil Siradj
Said Agil Siradj (Ketua Umum PB NU):
 Ajaran syiah tidak sesat dan termasuk Islam seperti halnya sunni. Di universitas di dunia manapun tidak ada yang menganggap Syiah sesat (tempo.co)
Din Syamsuddin (Ketua Umum PP Muhammadiyah):
 Tidak ada beda Sunni dan Syi’ah. Dialog merupakan jalan yang paling baik dan tepat, guna mengatasi perbedaan aliran dalam keluarga besar sesama muslim” (republika.co.id)

Dewan Nasional Palestina: Front al-Nusra Bantai Rakyat Palestina

Bassam Abu Sharif
Anggota Dewan Nasional Palestina (PA) Bassam Abu Sharif mengatakan bahwa kelompok teroris Front al-Nusra yang menggunakan bendera "Islam" telah menghancurkan kehidupan ribuan warga Palestina dipengungsian kamp al-Yarmuk di Damaskus. Demikian menurut laporan Breking News dari Damaskus, Senin, 14/01/13.

Sepanjang 2009, 159 Bayi Hasil Pemerkosaan TKW Dilahirkan di Arab Saudi

Para diplomat di Arab Saudi resah karena semakin banyaknya kasus penganiayaan yang menimpa Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia, terutama dalam kasus penganiayaan seksual. Tercatat sebanyak 56 bayi anak haram dilahirkan para TKW.

Kamis, 10 Januari 2013

Update Pengungsi Syiah Sampang Januari 2013

Mereka juga warga Indonesia, kenapa diabaikan?
Pada peristiwa penyerangan terhadap warga Syiah Sampang I (29 Desember 2011) dan II (26 Agustus 2012) telah terjadi pengrusakan dan pembakaran terhadap properti komunitas Syiah Karanggayam dan Blu’uran Sampang di 49 titik. Sebagaimana telah banyak diberitakan, akibat penyerangan yang kedua (Minggu, 26 Agustus 2012) jatuh korban 1 meninggal (M. Hasyim alias Hamamah), 1 kritis (M. Thohir), puluhan luka-luka dari warga Syiah. Mereka pun sampai kini mengungsi di GOR Sampang.
Berikut ini situasi terkini pengungsian para korban penyerangan terhadap Syiah Sampang:
Dewasa Laki laki            : 56
Dewasa Perempuan       : 61
Anak Laki laki               : 11
Anak Perempuan          : 8
Balita                             : 29
Total                            : 165 0rang
Kondisi GOR

Selasa, 08 Januari 2013

Hizbullah: Kami Yakin Israel akan Binasa

Forza Hizbullah, Merda Israhell!
Menurut Kantor Berita ABNA, Syaikh Na'im Qasim wakil Sekjen Hizbullah Lebanon sabtu (5/1) pada sebuah acara di Beirut ibu kota Lebanon berkenaan dengan permusuhan sebagian kelompok terhadap Muqawah menyatakan, "Muqawah akan tetap membela dan mempertahankan haknya dengan mengedepankan perdamaian, dan kami kepada siapapun pihak yang hendak merusak kestabilan di Lebanon akan kami hadapkan pada dua pilihan, kemenangan Israel atau kemenangan bersama kami."

Syafaat Maksumin as Khusus Syiah Sejati

Ayatullah al Uzhma Madzahiri
Menurut Kantor Berita ABNA, Ayatullah al Uzhma Madzahiri dalam lanjutan rangkaian kelas akhlak yang diasuhnya di kota Esfahan Republik Islam Iran, mengenai keadaan “Shirat” pada hari kiamat, menyatakan, “Lewat penjelasan ayat-ayat al-Qur’an kita mengetahui bahwa ada jalan yang melintang dari neraka ke surga, dan semua manusia harus mampu melewati jalan itu dan tidak ada jalan lain selain jalan itu. Jika seseorang ditetapkan Allah sebagai ahli surga maka ia akan berhasil meninggalkan neraka dan melewati jalan itu ia akan sampai ke surga. Sementara jika ia ahli neraka, maka ia tidak memiliki kesanggupan melewati jalan itu dan tetap berada dalam neraka. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:

«وَ انْ مِنْكُمْ الّا وارِدُها كانَ عَلى‏ رَبِّكَ حَتْماً مَقْضِيّاً ثُمَّ نُنَجِّى الَّذينَ اتَّقَوا وَ نَذَرُ الظَّالِمينَ فيها جِثِيّاً».

Yang artinya: “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” [1]

Hari Naas di Bulan Shafar: Nyata Atau Khurafat?

Semuanya kembali ke diri kita
Dengan datangnya bulan Shafar, sebagian orang menganggap bahwa bulan ini adalah bulan naas, sehingga mereka tidak melakukan acara apapun dengan alasan jangan sampai bernasib sial dan naas.
Benarkah kebahagiaan dan kesialan hari-hari memiliki pengaruh dalam kehidupan manusia. Untuk mendapatkan jawabannya, mari kita telaah makna dua kata “kebahagiaan” dan “naas” ini kemudian untuk mengkaji kebenaran dan tidaknya hari-hari naas khususnya di bulan Shafar ini kita merujuk kepada al-Quran.

Selasa, 01 Januari 2013

Ahlus Sunnah dan Syiah di Sudan Bertekad untuk Bersatu

Menurut Kantor Berita ABNA, menindaklanjuti fatwa bersejarah Syaikh Muhammad Utsman Saleh ketua Persatuan Ulama Sudan atas wajibnya bersatu antara pengikut Ahlus Sunnah dan Syiah dibeberapa kota di Sudan telah diselenggarakan berbagai seminar, konferensi dan pertemuan-pertemuan yang menggagas terwujudnya persatuan umat tersebut. Ormas-ormas Islam yang ada di Sudan dalam pernyataan resminya masing-masing mendukung fatwa persatuan tersebut dan turut menyatakan hasrat dan harapan mereka untuk menjalin persatuan dan kebersamaan dengan semua kelompok-kelompok Islam khususnya antara Ahlus Sunnah dan Syiah dan mencegah segala bentuk ucapan dan tindakan yang dapat memicu perselisihan dan perpecahan.

Keutamaan Ziarah Arbain Berjalan Kaki dari Najaf ke Karbala

Labbaika Ya Husain!
Menurut Kantor Berita ABNA, dalam sejarah Jabir bin Abdullah al Anshari dikenal sebagai peziarah pertama yang berjalan kaki dari Madinah menuju Karbala khusus untuk memperingati hari Arbain di Haram Imam Husain as di Karbala Irak yang kemudian selama 1373 tahun tradisi tersebut dijaga dan diikuti oleh jutaan pecinta al Husain setiap tahunnya.
Selama bertahun-tahun ulama-ulama dan para wali-wali Allah SWT menekankan pentingnya dan besarnya keutamaan berziarah kemakam Imam Husain as pada hari Arbain yang dilakukan dengan berjalan kaki dari arah Najaf ke Karbala. Jabir bin Abdullah memulai tradisi ini dengan berziarah ke makam Imam Husain as pada tahun 61 H, tahun kesyahidan Imam Husain as. Tahun-tahun sebelumnya para Aimmah Maksumin as menegaskan keutamaannya dan tradisi tersebut terus berlangsung sepanjang pemerintahan rezim Bani Umayyah dan Abbasiyah. 

Ulama Syiah Berjoget dan Berdangdut, Benarkah?

Menurut Kantor Berita ABNA, Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI) Wilayah Indonesia Timur dalam situs resminya, www.lppimakassar.com memosting sebuah artikel dengan judul, "Ulama Syiah Berjoged dan Berdangdut, Terlalu!". Postingan yang memuat video sebuah program dakwah Islam "Shamt_e Khoda" (Menuju Tuhan) yang disiarkan Shabeke 3 Republik Islam Iran tersebut menampilkan seseorang yang disebut redaksi LPPI sebagai ulama Syiah yang tampak berjoget dan bergoyang mengikuti irama musik yang diperdengarkan. "Shamt_e Khoda" adalah program dakwah harian yang disiarkan secara langsung stasiun Shabeke 3 Iran setiap hari Sabtu sampai Rabu setiap pukul. 13.30 yang berlangsung selama 60 menit. Program tersebut menampilkan seorang muballigh Syiah setiap harinya dengan bahasan tema yang berbeda.