Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.com

Jumat, 06 Juli 2012

Makna Penantian


Ya Mahdi Adrikna!
Pada majlis peringatan hari lahirnya Imam Mahdi afs yang diselenggarakan Yayasan Islam Darut Taqrib Jepara di PONPES Darut Taqrib Jepara, Ustadz Miqdad Turkan, selaku pembicara, menjelaskan tentang makna penantian (Intidzar al-faraj).
Ustadz menjelaskan bahwa penantian ada dua: pasif; dan aktif. Penantian yang pasif yakni kita berkeyakinan bahwa misi Imam Mahdi afs adalah melakukan perubahan. Oleh karena itu, kita tak perlu berbuat apapun. Kita tak memiliki kewajiban untuk melakukan perubahan apapun. Lebih ekstrim lagi, ada yang berkeyakinan bahwa Imam Zaman afs hanya akan muncul jika kezaliman, kejahatan dan keburukan telah meliputi seluruh dunia. Maka, kita harus melakukan kezaliman, agar Imam cepat datang. Pemahaman seperti ini jelas-jelas salah dan menyimpang. Penantian yang benar adalah penantian aktif. Apa itu penantian aktif ?

Penantian aktif yaitu kita mempersiapkan diri semaksimal mungkin. Karena Imam Zaman hanya akan hadir jika umat manusia memang sudah siap menerima beliau. Penantian aktif ini memiliki 4 sisi. Keempat sisi ini haruslah kita kuasai dan kuatkan. Keempat sisi tersebut ialah :
  1. Persiapan ruh/mental (Isti’dad ar-ruhiy)
Salah satu penyebab keghaiban Imam Zaman adalah mental umat yang tak pernah siap. Sejarah membuktikan, para Imam selalu diasingkan dan dibunuh. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan mental dan ruh kita. Hati kita tak boleh kosong dari Imam. Katakan pada diri kita, “sekiranya Imam muncul kapanpun, maka kami siap.”
  1. Persiapan pemikiran/budaya (Isti’dad ats-tsaqafiy)
Jika kita tidak memiliki kesadaran berpikir, maka Imam tidak akan muncul. Jika muncul pun, kita akan ketinggalan dari barisan beliau. Imam Sajjad diriwayatkan pernah berkata bahwa pada masa penantian (masa kita sekarang ini) lebih mulia dari masa-masa lain, karena Allah memberikan kemampuan akal dan pemahaman yang lebih tinggi dibanding masa-masa lain. “Sepanjang kita tak memiliki kesadaran dalam agama, jangan harap kelak kita menjadi pasukan Imam.”
  1. Persiapan akhlak (Isti’dad As-sulukiy)
Kita mesti memiliki ketakwaan yang tinggi. Imam Shadiq pernah berkata bahwa siapa yang ingin menjadi pasukan Imam Mahdi afs, maka menanti dan bekerjalah dengan wara’ dan akhlak yang baik. Kita –selaku pecinta Ahlulbayt- dilarang untuk mengkafirkan sesama muslim, menggangu dan merusak masyarakat.
  1. Persiapan dakwah (Isti’dad ar-risaliy)
Imam akan melakukan perubahan besar, maka kita harus berdakwah dan mulai melakukan perubahan. Kita harus bertabligh dan menjelaskan kepada masyarakat perihal Imam Mahdi afs.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar