Amalan-amalan
Umum
Amalan ini dapat dilakukan di setiap hari bulan Rajab dan tidak dikhususkan
untuk hari tertentu. Amalan-amalan itu adalah sebagai berikut:
Pertama, bacalah
doa berikut ini di sepanjang bulan Rajab. Diriwayatkan bahwa Imam Ali Zainul
Abidin as membaca doa tersebut di Hijir pada permulaan bulan Rajab.
يَا مَنْ
يَمْلِكُ حَوَائِجَ السَّائِلِيْنَ وَ يَعْلَمُ ضَمِيْرَ الصَّامِتِيْنَ، لِكُلِّ
مَسْأَلَةٍ مِنْكَ سَمْعٌ حَاضِرٌ وَ جَوَابٌ عَتِيْدٌ،
Wahai Yang
memiliki (baca : mengabulkan) segala hajat orang-orang yang memohon dan
mengetahui (isi) hati orang-orang yang diam, Engkau selalu mendengar setiap
permohonan dan memiliki jawaban yang selalu siap untuknya.
اَللَّهُمَّ
وَ مَوَاعِيْدُكَ الصَّادِقَةُ وَ أَيَادِيْكَ الْفَاضِلَةُ وَ رَحْمَتُكَ
الْوَاسِعَةُ، فَأَسْأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ
Ya Allah,
janji-janji-Mu benar, nikmat-nikmat-Mu melimpah, dan rahmat-Mu luas. Maka, aku
memohon kepada-Mu agar Engkau melimpahkan shalawat atas Muhammad
آلِ
مُحَمَّدٍ، وَ أَنْ تَقْضِيَ حَوَائِجِيْ لِلدُّنْيَا وَ اْلآخِرَةِ، إِنَّكَ
عَلَى كُلِّ شَيئٍ قَدِيْرٌ
dan
keluarga Muhammad, dan menagbulkan segala hajatku di dunia dan akhirat, sesungguhnya
Engkau Maha Mampu atas segala sesuatu.
Kedua, dalam kitab al-Mishbâh, Syeikh Thûsî ra berkata, “Mua’llâ bin Khunais meriwayatkan dari Imam Shâdiq as bahwa beliau berkata, “Bacalah pada bulan
Rajab:
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ صَبْرَ الشَّاكِرِيْنَ لَكَ، وَ عَمَلَ الْخَائِفِيْنَ مِنْكَ،
وَ يَقِيْنَ الْعَابِدِيْنَ لَكَ، اَللَّهُمَّ أَنْتَ
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kesabaran
orang-orang yang bersyukur kepada-Mu, amal orang-orang yang takut kepada-Mu,
dan keyakinan orang-orang yang menyembah-Mu. Ya Allah, Engkau
الْعَلِيُّ
الْعَظِيمُ وَ أَنَا عَبْدُكَ الْبَائِسُ الْفَقِيرُ، أَنْتَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ
وَ أَنَا الْعَبْدُ الذَّلِيْلُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
Maha Tinggi nan Agung sedangkan aku
adalah hamba-Mu yang sengsara nan fakir, dan Engkau Maha Kaya nan Terpuji
sedangkan aku adalah seorang hamba yang hina. Ya Allah, limpahkanlah shalawat
atas
مُحَمَّدٍ
وَ آلِهِ، وَ امْنُنْ بِغِنَاكَ عَلَى فَقْرِيْ، وَ بِحِلْمِكَ عَلَى جَهْلِيْ، وَ
بِقُوَّتِكَ عَلَى ضَعْفِيْ، يَا قَوِيُّ يَا
Muhammad dan keluarganya, anugrahkanlah
kekayaan atas kefakiranku, kasih-sayang-Mu atas kebodohanku, dan kekuatan-Mu
atas kelemahanku, wahai Yang Maha Kuat,
عَزِيزُ، اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ اْلأَوْصِيَاءِ الْمَرْضِيِّيْنَ، وَ اكْفِنِيْ
مَا أَهَمَّنِيْ مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَ
wahai Yang Maha Mulia. Ya Allah,
curahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarganya, para washî yang telah mendapat ridha dan cukupkanlah bagiku urusan
dunia dan
اْلآخِرَةِ،
يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
akhirat yang sangat kubutuhkan,
wahai Yang lebih Pengasih dari para pengasih.
Penulis berkata,
“Sayid Ibnu Thâwûs ra juga meriwayatkan doa ini di dalam kitab al-Iqbâl, dan dari
riwayatnya ini dapat dipahami bahwa doa ini adalah doa yang paling mencakup
(baca : lengkap) dan dapat dibaca di setiap waktu.
Ketiga, Sayid Ibnu Thâwûs ra
meriwayatkan dari Muhammad bin Dzakwân yang dikenal dengan julukan as-sajjâd.
(Karena ia sangat sering bersujud dan menangis ketika itu sehingga matanya
buta). Ia (Muhammad bin Dzakwân) berkata, “Aku pernah berkata kepada Imam
Shâdiq as, “Semoga aku menjadi tebusan Anda! Sekarang adalah bulan Rajab.
Ajarkanlah kepadaku sebuah doa yang dengannya Allah akan menganugrahkan
keuntungan kepadaku”.
Beliau berkata, “Tulislah Bismillâhirrahmânirrahîm.
Bacalah (doa berikut) pada setiap hari di bulan Rajab, pagi, malam, dan setelah
(melakukan) shalat-shalat harian”.
يَا مَنْ
أَرْجُوْهُ لِكُلِّ خَيْرٍ وَ آمَنُ سَخَطَهُ عِنْدَ (مِنْ) كُلِّ شَرٍّ، يَا مَنْ
يُعْطِي الْكَثِيْرَ بِالْقَلِيْلِ، يَا مَنْ يُعْطِيْ
Wahai Yang kuharapkan untuk
setiap kebaikan dan berlindung dari murka-Nya dalam setiap keburukan (yang
kulakukan); wahai Yang memberi banyak dengan (amal) sedikit; wahai Yang pasti
memberi
مَنْ
سَأَلَهُ، يَا مَنْ يُعْطِيْ مَنْ لَمْ يَسْأَلْهُ وَ مَنْ لَمْ يَعْرِفْهُ
تَحَنُّنا مِنْهُ وَ رَحْمَةً، أَعْطِنِيْ بِمَسْأَلَتِيْ إِيَّاكَ
orang yang memohon kepada-Nya; wahai
Yang memberi orang yang tidak memohon kepada-Nya dan tidak mengenal-Nya sebagai
karunia dan rahmat dari-Nya, berikanlah kepadaku dengan permohonanku kepada-Mu
جَمِيْعَ
خَيْرِ الدُّنْيَا وَ جَمِيْعَ خَيْرِ اْلآخِرَةِ، وَ اصْرِفْ عَنِّيْ
بِمَسْأَلَتِيْ إِيَّاكَ جَمِيْعَ شَرِّ الدُّنْيَا وَ شَرِّ
seluruh kebaikan dunia dan
akhirat dan hindarkanlah dariku dengan permintaanku kepada-Mu seluruh kejelekan
dunia dan
اْلآخِرَةِ،
فَإِنَّهُ غَيْرُ مَنْقُوْصٍ مَا أَعْطَيْتَ، وَ زِدْنِيْ مِنْ فَضْلِكَ يَا كَرِيْمُ
akhirat, karena apa yang Kau
berikan tak ‘kan pernah berkurang, serta tambahkanlah karunia-Mu untukku wahai
Yang Maha.
Perawi
(hadis) berkata, “Setelah itu, beliau memegang jenggot beliau dengan jari-jari
tangan kiri seraya membaca doa berikut dengan penuh khidmat dan khusyu’ sambil
menggerak-gerakkan telunjuk tangan kanan beliau”.
يَا ذَا
الْجَلاَلِ وَ اْلإِكْرَامِ، يَا ذَا النَّعْمَاءِ وَ الْجُوْدِ، يَا ذَا الْمَنِّ
وَ الطَّوْلِ حَرِّمْ شَيْبَتِيْ عَلَى النَّارِ
Wahai Pemilik keagungan dan kebesaran, wahai Pemilik
nikmat dan kedermawanan, wahai Pemilik karunia dan anugrah hindarkanlah jenggotku
ini dari api neraka.
Sumber : Mafatihul Jinan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar