Baqiyyatullah |
Salah satu asas penting dalam ajaran
islam adalah kepercayaan akan kehadiran sosok serba sempurna yang mampu
memenuhi dunia dengan keadilan dan kebajikan di akhir zaman. Islam mengajarkan
pada umatnya bahwa Allah pasti akan memenangkan agama-Nya di atas seluruh
agama. Selain itu, islam mengajarkan bahwa di akhir zaman nanti, manusia akan
hidup dengan penuh ketenangan dan kebahagiaan. Dengan kepercayaan ini, sedikit
banyak, mampu menumbuhkan secercah asa di hati kaum muslim.
Kaum yang tertindas
di bumi ini, akan senantiasa bertahan dan menanti waktu yang ditentukan itu
tiba, dengan hanya berbekal kepercayaan ini. Dengan keyakinan ini juga,
seharusnya umat islam mampu menghindarkan diri dari sikap merendahkan diri di
hadapan penguasa tiran. Karena keyakinan ini mengajarkan bahwa yang semestinya
berkuasa adalah umat islam yang berhati lembut bukan para tiran yang bermuka
tebal dan bertangan besi. Dengan keyakinan ini, umat islam seharusnya lebih
giat menjaga islam dari rongrongan musuh yang tiada pernah tidur dalam
mengintai islam. Karena keyakinan ini mengajarkan bahwa, 'yang dinanti' hanya
akan berkuasa jika umat islam siap menerima. Dalam artian, umat islam harus
mempersiapkan datangnya waktu yang dinantikan itu, karena hakikat penantian
adalah bekerja bukan pangku tangan. Dan satu hal yang paling ditekankan dalam
'mahdawiyyah' ini adalah keadilan akan tersebar di seluruh penjuru dunia. Ini
berarti bahwa tiada tempat lagi bagi para perusak dan pengganggu. Inilah nilai
kemanusiaan yang begitu kental dalam keyakinan ini. Manusia manapun pasti
menanti waktu itu. Dan islam telah menjanjikannya. Maka beruntunglah orang yang
memercayai sepenuh hati keyakinan ini.
Namun sayang beribu sayang, konsep
ini semakin hari semakin buyar dari pikiran umat islam. Banyak umat islam yang
terbuai mimpi indah musuh-musuh islam. Dengan ideologi yang menjebak,
musuh-musuh islam berhasil membuat umat islam melupakan keyakinan luhur ini.
Ditengah maraknya super hero buatan manusia, umat islam tak mampu menjaga
kepercayaan ‘kuno’ ini. Hingga akhirnya, keyakinan ini semakin kabur bahkan
hilang dari ingatan umat islam. Ketika Anda bertanya kepada anak kecil,
'bagaimana jika kamu berteman dengan Superman ?' tentu ia akan menjawab, 'wow.
Pasti itu akan sangat keren !' tapi coba anda bertanya padanya, 'bagaimana
kalau Imam Mahdi menjadi teman kamu ?' 'Imam Mahdi, siapa dia ? Apakah dia
sehebat superman ?' ya, kata itulah yang akan segera keluar dari mulutnya.
Sekarang kita tinggalkan anak kecil, kita beralih ke orang dewasa. Mungkin,
orang dewasa tak percaya dengan 'superman', namun tak ada jaminan bahwa ia
mengenal Imam Mahdi. Padahal jika
ditanya, apakah dia merindukan kedamaian yang tersebar di seluruh dunia, tentu
ia akan berkata, 'iya'. Haruskah kita berteriak pada orang tua itu bahwa
kerinduanmu itu akan dilaksanakan oleh Imam Mahdi !?
Inilah fenomena yang tengah terjadi
di masyarakat muslim. Umat islam sekarang sangat kehilangan semangat Imam Mahdi
'ajjalallahu farajahu asy-syarif. Meski dalam hati mereka mekar secercah
harapan untuk dunia yang lebih baik, tetap saja mereka tak mampu meyakinkan
diri mereka bahwa ada seorang imam (pemimpin) yang siap mewujudkan harapan
luhur mereka. Mereka tak mau menjaga asa itu. Umat islam saat ini tengah
berlari menjauhi keyakinan mereka sendiri. Meski mereka merindukan keadilan,
tetap saja, umat islam tak PD alias malu-malu mengatakan pada dunia bahwa 'Imam
Mahdi pasti datang'. Efek dari fenomena ini jelas. Begitu banyak umat islam
yang mengekor musuh-musuh Allah. Ribuan bahkan jutaan umat islam hanya menjadi
kuli setan-setan besar, semisal Amerika dan sekutunya. Umat islam seakan tak
berani mengatakan pada musuh 'jangan meremehkan kami, hai kafir !' kenapa ?
Karena sekarang umat islam tengah melupakan sosok pembangkit asa. Karena
sekarang umat islam tengah menjauhi 'yang dinanti'. Karena sekarang umat islam
tengah kehilangan jati diri. Padahal, seperti yang disebutkan diatas,
kepercayaan terhadap Imam Mahdi merupakan benteng kokoh yang mampu menjaga
martabat umat islam. Padahal, jika dipikir-pikir, keyakinan terhadap imam Mahdi
telah ada jauh sebelum islam lahir. Tentu dengan nama yang berbeda-beda.
Anehnya, sekarang umat islam tak lagi mau menaruh harapan pada ajarannya
sendiri. Seakan kita lupa, janji Allah itu pasti.
Oleh karena itu, maka sudah saatnya
kita hidupkan lagi semangat penantian. Sudah saatnya kita bangkitkan lagi
keyakinan terhadap Imam Mahdi. Tunjukkan pada dunia bahwa umat islam adalah
umat yang kuat karena pemimpin kita adalah sang 'ratu adil' yang akan
menghembuskan angin kedamaian di seluruh belahan bumi. Timur dan barat. Laut
dan darat. Hadirkanlah Imam Mahdi dalam setiap langkah kita. Penuhilah pikiran
kita dengan semangatnya. Sematkan cinta kita padanya. Jangan lagi tertipu bujuk
rayu musuh. Bekerjalah atas namanya. Hiduplah dalam kemuliaannya dan matilah
sebagai tentaranya.
'sesungguhnya
mereka melihatnya jauh namun kami melihatnya begitu dekat.'
Jpr, rabu malam, 04-05-11
MEMANG BENAR APA YANG DITULIS BLOG INI
BalasHapus