Mushalla
Al-husaini yang terletak di daerah Candi Banjaran, Jepara, kemarin
(05/07), terlihat ramai. Pasalnya, di Mushalla itulah acara
peringatan Milad Imam Mahdi afs diperingati. Tema yang diusung
panitia kali ini adalah, ‘dengan nisfu sya’ban kita tingkatkan
kesetiaan kepada Imam Mahdi as.’
Dalam acara yang dimulai
sekitar pukul delapan malam itu, para hadirin, ikhwat dan
akhwat yang berjumlah sekitar 350 orang, menimba ilmu dari
Ustadz muda, Sayyid Muhammad bin Ali Bafaqih. Dalam ceramahnya,
Sayyid Muhammad bin Ali Bafaqih mengutip sebuah ayat Al-qur’an yang
berbunyi, “wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
dan hendaknya kalian bersama orang-orang yang benar (ash-shadiqin).”
(At-taubah : 119)
Lebih lanjut, beliau
lalu menarik dua kesimpulan yakni, pertama, makna dari ash-shadiqin
adalah al-ma’shumin (yang terhindar dari salah dan dosa).
Karena kita diperintah pertama kali untuk bertakwa baru kemudian
diperintah agar selalu bersama ash-shadiqin secara mutlak,
kapanpun dan di manapun. Jika ash-shadiqin tidak ma’shum,
maka tentu akan terjadi kontradiksi dengan perintah pertama (bertakwa
kepada Allah). Kesimpulan yang kedua, menurut Sayyid Muhammad, adalah
seluruh mukmin diwajibkan untuk mengikuti ash-shadiqin.
Berarti, di setiap zaman, selalu ada ash-shadiqin.
Pertanyaan yang muncul
adalah, ‘siapakah ash-shadiqin di zaman kita ini ?’ tentu
jawabannya adalah Imam yang terakhir, Imam Mahdi ‘ajjallahu
farajahu asy-syarif. Banyak hadits yang menceritakan tentang Imam
Mahdi afs dan keghaibannya.
Pertanyaan selanjutnya
adalah, ‘apa fungsi Imam yang ghaib ?’ Sayyid Muhammad setidaknya
menjelaskan dua fungsi dari Imam Mahdi afs meski beliau ghaib.
Sebelum menjelaskan dua fungsi Imam, Sayyid Muhammad terlebih dahulu
membawakan sebuah hadits dari Imam Mahdi sendiri, “cara mendapatkan
manfaat dariku ketika ghaibku, sama seperti ketika matahari tertutup
oleh awan, sehingga mata-mata tak dapat melihatnya.” Hadits ini
bermakna, tanpa kita dapat melihat langsung Imam pun, kita selalu
merasakan manfaat beliau, sama seperti kita selalu memanfaatkan
cahaya matahari.
Adapun fungsi Imam as
adalah : Pertama, Imam adalah saksi bagi seluruh perbuatan kita. Dan
kedua adalah kita masih bisa mendapatkan kemuliaan berjumpa dengan
malam lailatul qadr karena beliau as masih di bumi ini. Dua manfaat
ini tentu sangat berfaedah bagi kita.
Dalam akhir ceramah,
Sayyid Muhammad kembali melontarkan satu pertanyaan, ‘apa tugas
kita ?’ Allah swt telah mengutus 124.000 Nabi yang kesemuanya
menyuruh agar manusia bangkit untuk melaksanakan keadilan. Kita tahu,
keadilan yang seutuhnya belum terlaksana hingga kini. ‘Program
Allah masih berjalan dan kita berada di dalamnya.’ Tegasnya.
Maka, tugas kita adalah
menyiapkan masyarakat yang mampu dan mau menerima hukum-hukum Allah
secara sempurna. Mengingat bahwa program ini hanya bisa terlaksana
jika 3 syarat utama terpenuhi. 3 syarat tersebut yaitu, 1) Adanya
hukum-hukum Allah. 2) Adanya Imam adil. 3) Masyarakat siap menerima
hukum Allah. Syarat yang ketiga lah tugas kita.
Sebelum mengakhiri
ceramahnya, Sayyid Muhammad menegaskan bahwa tugas ini hanya bisa
kita laksanakan dengan baik jika dalam jiwa kita terdapat semangat
Husaini. Kata-kata yang tertulis dalam bendera Imam Mahdi afs nanti
adalah, ‘ya litsaratil Husain’, ‘demi pembalasan
Husain’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar