Tak lama setelah Rahbar atau Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran,
Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei menyampaikan khutbah Jum'atnya di
Tehran (3/2), situs serta media massa asing mulai mereaksi khutbah
serta arahan beliau.
Kantor Berita Reuters dalam
laporannya terkait khutbah Jum'at Rahbar menulis, pemimpin besar Iran
pada hari Jum'at menekankan bahwa Tehran tidak akan menyerah pada
represi asing yang menuntut untuk menghentikan program nuklirnya. Beliau
memperingatkan bahwa Iran akan menjawab aksi sanksi sepihak oleh asing.
Demikian seperti dilaporkan Fars News.
Reuters
mengutip khutbah Rahbar menambahkan, "Ancaman dan serangan terhadap Iran
akan merugikan Amerika Serikat... Sanksi tidak berdampak apapun bagi
program nuklir Iran...Kami memiliki opsi untuk menjawab berbagai sanksi
seperti minyak dan ancaman serangan militer yang akan kami lontarkan di
saat yang tepat".
Masih mengutip khutbah Jum'at
Rahbar, Reuters menulis, "Saya tidak takut sedikit pun untuk mengatakan
bahwa kami mendukung setiap kelompok dan bangsa yang melawan arogansi
Rezim Zionis Israel." Sejumlah media massa Pakistan juga memuat berita
Reuters ini.
Kantor Berita Azerbaijan, Trend mengutip
Rahbar menulis, Revolusi Islam bagi bangsa Iran menghadiahkan kebebasan
dan kehormatan...Revolusi di Iran berhasil menumbangkan rezim anti Islam
dan sebagai gantinya muncul pemerintahan Islam serta kediktatoran
digantikan demokrasi.
Trend menambahkan, Iran meski
dijatuhi berbagai sanksi masih tetap mampu meraih sejumlah kemajuan dan
keberhasilan cukup besar. Trend juga mengisyaratkan khutbah Rahbar
terkait Bahrain. Mengutip pernyataan Rahbar, Trend menulis,"Jika Iran
memang campur tangan di Bahrain maka kondisi Manama akan lain dari saat
ini."
Sementara itu, Kantor Berita Perancis, AFP
khusus menyoroti khutbah Rahbar soal kesiapan Iran untuk menjawab sanksi
minyak dan ancaman serangan militer ke Tehran.
Koran
Haaretz cetakan Israel juga mengutip laporan Reuters soal khutbah Rahbar
serta mengisyaratkan kekhawatiran Wakil Perdana Menteri Inggris, Nick
Clegg terkait intervensi militer terhadap Republik Islam Iran.
Kantor Berita Associated Press (AP) seraya mengisyaratkan arahan Rahbar
menulis, Pemimpin tertinggi Republik Islam Iran seraya menyebut Israel
sebagai kanker menyatakan bahwa setiap bangsa atau kelompok yang
berjuang melawan Israel pasti didukung Iran. Menurut AP, Ayatollah
al-Udzma Khamenei juga menjelaskan, Iran mendukung penuh Hamas dan
Hizbullah Lebanon dalam melawan brutalitas Rezim Zionis Israel.
Koran Yediot Aharonot, cetakan Israel mereaksi khutbah Rabhar dengan
mencetak judul besar "Israel Kanker bagi Dunia" di halaman pertamanya.
Kotan ini mengutip Rahbar menulis, AS semakin keras mengancam Iran maka
ia akan semakin rugi. Koran ini juga mengisyaratkan ancaman Iran untuk
menutup Selat Hormuz.
Kantor Berita Jerman, DPA,
mereaksi khutbah Jum'at Rahbar menulis, Iran tidak akan melepas program
nuklir sipilnya karena sanksi dan ancaman serangan militer oleh Amerika
Serikat dan Uni Eropa. Ayatollah al-Udzma Khamenei menambahkan, sanksi
terhadap Iran selama ini malah membuka potensi Tehran untuk meraih
kemajuan termasuk di bidang sains dan terknologi. Beliau menekankan,
sanksi saat ini pun tidak berbeda dengan sanksi-sanksi sebelumnya.
DPA menambahkan, AS takut untuk berdialog dengan Iran dan Washington
tidak memiliki logika lain kecuali perang dan menumpahkan darah warga
tak berdosa guna mencapai ambisinya.
Ria Novosti
mengutip pemberitaan Reuters soal khutbah Jum'at Rahbar. Di sebutkan
pula bahwa reaksi dari media massa internasional terkait khutbah Jum'at
Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali
Khamenei masih terus berlanjut.
Sumber : irib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar