Aba Abdillah Al-husain bin Ali as |
Selama ribuan tahun asyura’ dan Karbala
selalu menjadi bahan pembelajaran yang tak pernah habis untuk
didiskusikan dan dipelajari. Asyura tak ubahnya seperti alam semesta ini
yang tak pernah selesai diteliti dan dikaji. Semakin dalam
penelitiannya maka semakin dalam pula ilmu dan hikmah yang diambil.
Namun,
yang namanya kebenaran pasti selalu memiliki rintangan dan halangan
berupa musuh yang selalu siap siaga menusuk dan merusak kebenaran
tersebut dengan cara-cara yang sangat licik.
Semua
muslim mengakui akan kelebihan imam Husain. Semua muslim mengakui tak
ada satupun yang mampu menandingi cucu rasul yang satu ini. Namun
seperti yang telah disinggung diatas kebenaran yang dalam hal ini
dipimpin oleh imam Husain as selalu diganggu keberadaannya oleh
kebatilan. Ada
sebuah isykal yang ditujukan pada perjuangan imam Husain as. Mereka
mengatakan bahwasannya imam Husain berjuang dan berperang demi kedudukan
dunia, menentang pemerintahan Yazid dan dinasti Umawiyah tetapi beliau
dikhianati oleh pengikunya sendiri sehingga dikalahkan oleh Yazid dan
tentaranya sampai terbunuh. Isykal seperti ini dilontarkan oleh para
materealisme yang hanya menilai sesuatu dari segi luarnya. Mereka
melihat imam Husain as keluar dan menentang pemerintahan yang sah dan
ini karena ingin menduduki jabatan Yazid sebagai pemimpin kaum muslimin.
Untuk menjawab isykal yang menggelikan ini kita dapat menggunakan beberapa dalil akal maupun nash antara lain:
1. sebuah ayat yang sangat terkenal di kalangan umat islam, yaitu ayat yang berbunyi
“Sesungguhnya
Allah hendak menghilangkan dari kamu hai Ahlul-Bayt dari kotoran(dosa)
dan mensucikannya sesuci-sucinya” (Q.S al-ahzab:33)
Ayat diatas diturunkan untuk Rasulullah saw, Ali, Fathimah, Hasan dan Husain menurut ulama terkenal seperti Muslim dalam shahihnya At-turmudzi dalam shahihnya Al-hakim dalam mustadraknya dan ulama-ulama besar lainnya.
Dari
ayat diatas kita sudah dapat mengetahui bahwa mustahil imam Husain as
mencari kedudukan duniawi dan memuaskan hawa nafsunya. Nabi bersabda “mencintai dunia adalah pangkal setiap kesalahan” kalau imam Husain itu suci dari segala dosa apakah mungkin beliau menyalahi hadits nabi diatas? Jawabannya tentulah tidak.!
2.
Jika imam Husain keluar dari rumahnya dan bangkit melawan Yazid dan
antek-anteknya untuk mengejar dunia maka mustahil Rasulullah saww
menyuruh kaum muslimin untuk membantu imam Husain dan perjuangannya.
Rasulullah saww bersabda
“Sesungguhnya puteraku ini (Al-husain) akan terbunuh di tanah Karbala. Maka barang siapa yang menyaksikannnya maka bantulah dia”.[1]
Jika imam Husain keluar demi dunia maka apakah mungkin Rasulullah saww merelakannya dan malah menyuruh orang membantunya?
Tentu jawabannya tidak!
Lagipula
kalau seandainya imam Husain as memberontak demi dunia maka tentulah
imam Husain akan membawa pasukan yang besar sehingga dapat menggulingkan
pemerintahan Yazid. Tetapi kenyataannya tidak, beliau malah
memberitahukan kepada orang-orang bahwa dirinya dan pengikutnya akan
terbunuh.[2]
Apakah mungkin orang yang ingin menguasai dunia mengatakan dia akan mati? Lantas buat apa dia berperang demi dunia kalau dia akan mati?
Tentulah imam Husain tidak berperang untuk dunianya.
3.
pada saat imam Husain dan sahabatnya berada di gurun nan gersang,
khalifah imam Husain ini bertemu dengan Al-hurr ar-riyahi dan
prajuritnya yang tercekik kehausan dan hampir saja mati karena kehausan.
Imam Husain memberikan air kepada Al-hurr dan pasukannya karena iba
kepada mereka.
Setiap
orang yang menginginkan dunia pasti akan melakukan sebaliknya(tidak
memberikan air) kepada musuhnya agar mereka mati dan dengan mudah beliau
akan mendapatkan kekuasaan dunianya. Akan tetapi imam tidak melakukan
itu, berarti ada maksud lain yang ingin ditekankan imam.
Apakah itu?
SEBAB PERJUANGAN IMAM HUSAIN AS
Assalamu alaika yabnal kautsar |
Semua orang yang menggunakan akalnya dengan baik pasti akan sangat
setuju jika ada yang menyatakan bahw Yazid adalah manusia terburuk yang
pernah lahir di muka bumi.
Begitu juga yang diyakini oleh imam Ahmad bin hanbal sehingga beliau membolehkan melaknat Yazid bin muawiyah. Ini juga diiyakan oleh ulama besar sunni seperti Ibn al-jauzi dalam kitabnya ar-radd ‘ala al-muta’shshub al’anid al-mani ‘an la’an Yazid la’anhu Allah menulis Abu al-ala’ al-muarri bersyair:
Aku melihat hari-hari yang diperbuat setiap orang bodoh
Tidaklah keherananku semakin bertambah
Bukankah tombak kalian telah membunuh Husain
Sedangkan pemimpin kalian adalah Yazid
Pendapat diperbolehkannya melaknat Yazid sangat masuk akal. Al-damiri dalam kitabnya Hayatul al-hayawan, Al-mas’udi dalam Muruj al-dzahab, menyatakan bahwa Yazid laknatullah alaihi memelihara sejumlah monyet yang didandaninya dengan pakaian sutra, menghiasinya dengan emas, dan diajaknya naik kuda.
Ia
juga memelihara anjing-anjing yang dikalungi dengan emas. Ia juga yang
memandikan hewan najis tersebut dengan tangannya sendiri. Dia juga
seorang peminum arak.
Al-mas’udi dalam Muruj al-dzahab
juz 2 berkata bahwa kehidupan Yazid la seperti Fir’aun, bahkan lebih
buruk lagi. Ia melakukan perbuatan yang sangat tercela seperti meminum
khamr secara terang-terangan, membunuh cucu Rasul saww yaitu Husain as,
melaknat imam Ali bin Abi Thalib, melempari ka’bah dengan batu, merusak
dan membakarnya, memperbolehkan tentaranya membunuh penduduk Madinah
(peristiwa Waqi’ah al-harrah). Peristiwa Waqi’ah al-harrah ini terjadi
pada tahun 62h.
Waktu
itu Yazid memerintah Muslim bin Aqabah pergi ke Madinah dan membunuh
penduduk Madinah dan melakukan apa saja yang diinginkannya. Maka
Muslimpun mulai menyerang Madinah dan membunuh siapa saja yang mereka
temui, hingga mengalirlah darah dari berbagai penjuru kota Madinah. Bahkan masjid nabi saww pun juga dibasahi oleh darah penduduk Madinah[3].
Mungkin atas dasar peristiwa Waqi’ah Al-harrah inilah imam Ahmad bin hambal membolehkan melaknat Yazid bin muawiyah la.
Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnadnya
Rasulullah saww bersabda “barang siapa menakut-nakuti penduduk Madinah
dengan kezhalimannya, Allah akan membuatnya takut, dan baginya laknat
Allah, para malaikat dan manusia semuanya. Di hari akhir kelak, Allah
tidak akan menerima perbuatannya”[4]
Maka dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa Yazid laknatullah alaihi yang merupakan khalifah pada waktu itu adalah seorang yang fasik dan sangat tidak pantas memimpin islam yang mulia ini.
Berbeda dengan imam Husain as yang merupakan cucu kesayangan Rasul
saww. Beliau lahir dalam naungan islam yang sebenarnya. Karena keluasan
ilmu serta keagungan akalnya imam Husain bangkit melawan Yazid la untuk
menghidupkan kembali agama datuknya yang telah diporakporandakan oleh
bani Umayyah yang diwakili oleh Yazid la.inilah tujuan dan sebab mengapa
imam Husain bangkit. beliau hanya ingin islam ini tidak dikotori oleh
Yazid dan pengikutnya yang dzalim.
Mereka
yang bodoh mengatakan untuk menjaga syariat islam imam Husain bisa
tinggal di madinah dan itu lebih baik baginya dan keluarganya.
Namun
bagi mereka yang menggunakan akalnya dengan baik akan mengetahui bahwa
jika imam Husain terbunuh di Madinah, tentu pengaruhnya tidak akan
sedahsyat di Karbala sehingga tujuan imam Husain tidak tercapai.
Beliau pergi ke Kufah untuk membangkitkan kesadaran masyarakat dan
memberitahukan dengan tegas bahwa beliau akan pergi ke Irak dan beliau
tidak akan tunduk kepada Yazid la meskipun dirinya harus terbunuh
bersama keluarganya dan sahabatnya.
Dengan
penegasan ini kaum muslim menunggu berita tersebut. Umat islam ketika
iu tengah tertidur lelap dan tidak bisa dibangunkan kecuali dengan
gerakan yang keras dan penuh kesadaran, perjuangan suci yang berdarah.
Perjuangan ini tidak akan terjadi kecuali melalui keluarga Nabi yang suci dan disegani serta dipatuhi.
Oleh
karena itu imam Husain selaku Ahlulbayt Nabi berani memikul tanggung
jawab yang besar ini. Dan beliau telah melakukan tanggung jawab ini
dengan langkah-langkah yang tepat yaitu dengan mempersembahkan jiwa dan
raganya demi islam ini.
Bukti nyata berhasilnya revolusi ini ialah ketika para tawanan Karbala menyampaikan peristiwa yang memilukan ini ke khalayak ramai.
Peranan
tawanan ini sangat vital dalam menyalurkan visi dan misi imam Husain.
Karena walaupun Imam Husain telah syahid namun misinya berhasil yaitu
memberitahukan kepada umat islam akan kejahatan bani Umayyah dan
usahanya untuk merusak islam dari dalam.
Alhasil,
muncullah perjuangan-perjuangan yang menuntut balas darah imam Husain
dan melawan pemimpin yang dzalim. Seperti pergerakan At-tawwabiin dan perjuangan Al-Mukhtar. Maka,
berhasillah imam Husain menggulingkan pemerintahan bani umayyah
walaupun jasadnya telah tiada namun (seperi yang kita ketahui) bani
umayyah berdiri hanya seperti umur manusia tidak ada ratusan tahun!!
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa PERJUANGAN IMAM HUSAIN UNTUK AGAMA ISLAM
LABBAIKA YA HUSAIN!!!
Referensi : madzhab syiah (sayyid Muhammad al-musawi)
Antologi islam (digital islamic library project)
Muharram, 1431 h
ALAMSYAH K. MANU
[1]
Syaikh Sulaiman Hanafi (ulama sunni yang terkenal) dalam Yanabi’
al-mawaddah, juz 2, hal. 1, dari Anas bin Harits, Bukhari berkata dalam
Tarikhnya, Al-baghawi dan Ibn Sikkin dan yang lainnya dari Asy’ats bin
suhaim dari ayahnya Anas bin Harits.
[2] Ini sesuai dengan surat
yang beliau kirimkan kepada saudaranya Muhammad bin hanafiyah. Yang
inti suratnya menyatakan “mereka yang ikut bersamaku akan terbunuh, dan
yang tidak ikut tidak akan memperoleh kemenangan”
[3] Sabath Ibn jauzi dalam Al-tadzkirah hal.63. adapun basahnya masjid nabi saww oleh darah penduduk Madinah diriwayatkan oleh Al-mas’udi.
[4] Hadits diatas juga diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dalam Shahih mereka,allamah As-samhudi dalam Wafa’ al-wafa, Sabath ibn jauzi dalam At-tadzkirah al-khawash.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar