Mantan Senator AS, Mike Gravel |
Seorang mantan senator Amerika Serikat menilai sanksi yang dijatuhkan
kepada Iran justru membuat negara itu mandiri dan Pemimpin Besar
Revolusi Islam Iran benar-benar seorang agamawan yang berpengaruh atas
seluruh muslim Syiah dunia. Ia menyarankan agar Amerika belajar dari
model politik Republik Islam.
Baru-baru ini Iran
menjadi tuan rumah konferensi bertema Hollywoodisme di Tehran yang
dihadiri lembaga-lembaga internasional, tokoh-tokoh agama, produser film
dan politikus. Konferensi itu membahas masalah seputar ideologi
film-film Hollywood.
Salah satu peserta konferensi
yang kehadirannya membuat orang terheran-heran, adalah mantan senator
Alaska, Mike Gravel. Gravel pada tahun 2008 ikut serta dalam pendahuluan
pilpres dari Partai Demokrat. Ia lebih dikenal karena pernah
membocorkan dokumen Kementerian Pertahanan Amerika (Pentagon). Demikian
Fars News (2/3) melaporkan.
Semenjak keluar dari dunia
politik, Gravel aktif mendukung lembaga yang kerap membeberkan
dokumen-dokumen rahasia Amerika, Wikileaks dengan memberikan pidato dan
menuntut investigasi baru terkait serangan teroris 11 September.
Seperti yang ditulis surat kabar Amerika, New York Times, di konferensi
Hollywoodisme di Tehran mantan senator itu mengatakan, "Perlu dilakukan
pembahasan mengenai industri sinema Amerika untuk menyelamatkan Iran
agar tidak jatuh ke dalam perang konyol."
Gravel
menambahkan, "Sanksi terhadap Iran ilegal dan saya tahu kenapa mereka
membiarkan dirinya disanksi. Jika anda ingin menjatuhkan sanksi kepada
seseorang, jatuhkan sanksi itu kepada Arab Saudi yang memelihara ajaran
Wahabisme dan menyebarkan kebencian kepada seluruh bangsa. Ini bukan
cara-cara Syiah. Syiah dalam banyak hal sangat menguntungkan Islam dan
Ayatullah Khamenei benar-benar seorang pemimpin agama yang berpengaruh
atas seluruh muslim Syiah dunia."
"Apa yang membuat
saya tertarik adalah, sejak 25 sampai 30 tahun lalu saya memperhatikan
struktur pemerintahan Iran dan bagaimana upaya mereka di sektor sosial
untuk memusatkan konsentrasinya memimpin rakyat. Saya mencoba menemukan
model seperti Swiss terkait demokrasi langsung. Akan tetapi bangsa Iran
memiliki model yang unik. Mereka adalah sebuah sistem keagamaan dan
pemerintahan agama, sepertinya itu efektif," tutur Gravel.
Saat ini, katanya, apa yang bisa saya katakan kepada anda adalah, tidak
ada alasan untuk takut dan apa yang harus kita lakukan adalah mendorong
model-model seperti Iran sehingga kita bisa melihat bagaimana itu
bekerja dan seberapa besar bisa membantu pemerintah.
Sumber: IRIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar