Al-'ajal Ya Mahdi |
Kebanyakan dari kita (termasuk
saya) sering mempertanyakan keghaiban Imam zaman. Kita sering bertanya, di manakah
beliau afs ? kenapa beliau tidak menampakkan diri ? bukankah beliau pasti
dijaga Allah dari musuh-musuh-Nya ? dst
Pertanyaan-pertanyaan
di atas sah-sah saja, jika niat yang mendorong kita baik. Yakni, kita hendak
mencari tahu kebenaran kemudian kita meyakini kebenaran tersebut.
Pada kesempatan
ini, kami mencoba menjawab beberapa pertanyaan tentang keghaiban imam zaman
afs.
Pertanyaan pertama :
‘kenapa imam Mahdi afs harus ghaib ? bukankah imam
dibekali ilmu yang mampu meluluh-lantahkan kejahatan !?’
Jawaban :
Sebelum melangkah lebih jauh,
kita harus menelaah dulu hal berikut ini.
Bahwasannya, keberhasilan
perubahan sosial (yang merupakan misi utama Imam zaman) tergantung pada syarat
dan kondisi tertentu. Di mana tujuan revolusi tidak akan terjadi jika syarat
dan kondisinya tidak mendukung. Kita meyakini bahwa sebagian syarat dan kondisi
revolusi Imam zaman adalah unsur ghaib
dan samawi, namun dalam pelaksanaan
revolusi besar ini tetap bergantung pada unsur-unsur real yang ada. Bukti
nyatanya ialah setelah dunia diliputi awan jahiliah selama lima abad (fatrah),
langit masih tetap menunggu kesempatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi
yang diperlukan untuk menurunkan risalah terakhir nabi Muhammad saww. Ini
bermakna, ketergantungan pada kondisi tertentu untuk menjalankan revolusi
menuntut hal yang demikian meski dunia membutuhkannya sejak lama.
Dalam sebuah revolusi, kondisi
dan situasi memiliki andil besar, baik yang bersifat umum maupun khusus. Misalnya dalam revolusi islam Iran yang sukses
di bawah pimpinan imam Khomeini qs. Situasi umum yang berlaku saat itu ialah
mulai bosannya rakyat dengan pemerintahan tiran rezim Pahlevi. Sedangkan
keberhasilan imam Khomeini dalam menjaga hubungan tidak langsung beliau dengan
warga Iran bisa digolongkan sebagai faktor kedua dalam keberhasilan revolusi
islam Iran. Sebab, jika terjadi sesuatu pada imam Khomeini, mungkin revolusi
tersebut tidak akan berhasil.
Sunnatullah (ketetapan Allah yang tak bisa diubah-ubah) menetapkan
bahwa keberhasilan revolusi ilahiah tergantung pada kondisi dan situasti
tertentu. Meskipun Allah dengan mudah menyingkirkan segala macam penghalang
revolusi ilahiah, dan menciptakan kondisi yang cocok untuk revolusi , Allah tidak akan menempuh
cara ini, karena sangat bertentangan dengan keadilan-Nya. Allah swt berfirman ‘Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum,
sebelum kaum itu merubah apa yang ada dalam dirinya’ (q s Ar-ra’d : 11).
Walau demikian, Allah akan tetap menjaga wakil-Nya dengan pertolongan-Nya yang
ghaib. Misalnya, pertolongan Allah ketika Nabi saww hendak dibunuh oleh orang
Yahudi, kemudian Allah melumpuhkan tangan orang Yahudi tersebut, sehingga
gagallah rencana keji itu. (Biharul
anwar, jil 18, hal 47, 52, 60, 75, bab mukjizat nabi)
Berangkat dari kenyataan ini,
sekarang mari kita lihat dan pelajari situasi yang ada pada zaman keghaiban
Imam. Revolusi Imam zaman sama dengan revolusi yang lainnya, yang untuk
mewujudkannya tergantung pada syarat dan kondisi yang ada. Sebab, revolusi Imam
zaman bersifat mendunia. Beliau afs mengemban amanat besar yaitu mengeluarkan
seluruh manusia dari kegelapan menuju cahaya. Proses reformasi besar ini tidak
cukup dengan turunnya sebuah risalah dan adanya pemimpin agung. Hal ini
diperkuat dengan kenyataan bahwa jika (turunnya risalah dan adanya pemimpin
agung) sudah dapat menjadi faktor kemenangan sebuah revolusi, maka semestinya
revolusi ini telah berhasil pada zaman kenabian lantaran semua syaratnya sudah
ada. Akan tetapi, keberhasilan itu menuntut situasi dunia yang sesuai dan
membantu untuk terwujudnya proses reformasi dunia yang diinginkan. Setidaknya,
ada dua sisi yang memperkuat pandangan ini.
Dari sisi insaniah. Perasaan
manusia akan kefanaan merupakan faktor utama untuk menerima misi keadilan Imam
zaman afs. Perasaan akan kefanaan ini terbentuk dan semakin kokoh melalui
bermacam-macam pengalaman peradaban yang pernah dialaminya, sehingga terbebani
dengan kenegatifan apa yang dibangun dan mengetahui kebutuhannya akan
pertolongan serta dengan fitrahnya akan memerhatikan hal ghaib dan tidak diketahui. Rasulullah saww bersabda ‘wahai Ali, ...pada waktu itu negeri-negeri
dunia mengalami perubahan, lemahnya para hamba dan keputus-asaan dari terbukanya
harapan, maka pada waktu itulah muncul al-Qaim al-Mahdi dari keturunanku...’
(Yanabi’ul Mawaddah, hal 44)
Hadits di atas
membenarkan pandangan ini. Bahwa revolusi akan terjadi ketika kondisi sudah
memungkinkan. Artinya, meski Imam diberi bekal ilmu ghaib dari Allah, namun Imam harus menunggu hingga waktu dan
kondisi yang tepat untuk memulai revolusi agungnya. Ini yang pertama.
Yang kedua, dari sisi materi.
Syarat-syarat kehidupan materi modern mungkin lebih bisa mewujudkan misi
keadilan di atas dunia ketimbang syarat-syarat dan kondisi dahulu seperti masa
keghaiban kecil. Dari Ibnu Maskan yang mengatakan ‘aku mendengar Abu Abdillah
ash-shadiq as berkata ‘sesungguhnya
seorang mukmin pada zaman al-qoim dapat melihat saudaranya yang berada di belahan
dunia barat meski ia berada di belahan dunia timur. Demikian juga yang berada
di barat dapat melihat saudaranya yang berada di timur.’ (biharul anwar, jil 52, hal 391)
Ya, seperti
inilah kondisi yang memungkinkan terjadinya revolusi al-Mahdi afs. Dengan
uraian di atas dapat diambil kesimpulan
(yang kemudian digunakan untuk menjawab pertanyaan diatas) bahwa menilik
kondisi pada masa keghaiban imam, besar atau kecil, meniscayakan keghaiban
beliau. Kita tidak bisa berasumsi bahwa Allah swt telah memberikan beliau afs
kekauatan hebat, sehingga dengan mudahnya memulai revolusi. Artinya, Allah
harus mengghaibkan beliau dulu,
hingga waktu syarat dan kondisi telah mendukung untuk melakukan reformasi ilahi
yang akan dikibarkan oleh beliau, Shohibul asri wa zaman, al-Imamul Mahdi al-Muntadzar
afs.
Pertanyaan kedua :
Mengapa imam Mahdi menghilang ? kenapa beliau tidak
muncul sekarang ? kapan beliau akan datang ?
Jawaban :
Pertanyaan-pertanyaan ini saling berkaitan. Hal yang ingin
ditekankan pada pertanyaan diatas ialah ‘kenapa
keghaiban imam Mahdi sedemikian lama sehingga tak diketahui kapan beliau datang
?’ di sini akan kami jelaskan beberapa jawaban, antara lain :
Pertama, jawaban yang
paling mudah ialah bahwa ini merupakan kehendak Allah swt. Hanya Allah yang
tahu dan berhak menentukan kapan Imam zaman akan datang. Pertanyaan di atas
sama naifnya dengan pertanyaan ‘mengapa
ada orang yang rupawan dan ada yang jelek ?’ Ini kehendak-Nya.
Kedua, untuk menguji kita.
Allah bisa saja memasukkan kita semua ke dalam surga secara langsung. Tapi Dia
tak akan melakukan itu. Kita harus diuji oleh-Nya terlebih dahulu. Ketika kita
hidup tanpa mengetahui keberadaan Imam maksum kita, apakah kita tetap berpegang
teguh pada ajaran Ahlulbayt ataukah tidak ?
Ketiga, Imam zaman akan
segera datang (tidak ghaib lagi)
setelah umat siap menerimanya. Sejarah membuktikan bahwa umat manusia tak
pernah siap menerima risalah langit. Dari zaman para nabi hingga para imam,
para utusan langit selalu dibunuh. Para rasul didustakan dan dibunuh, begitu
juga para imam Ahlulbayt. Ini kenyataan yang harus diterima, senang atau tidak.
Kenyataan ini akan terus terjadi hingga saat di mana manusia membutuhkan imam
suci yang ditunjuk Allah untuk mengatur mereka, karena manusia sudah tak mampu
lagi memecahkan masalah mereka sendiri. Ketika kondisi ini terjadi di seluruh
dunia, ketika seluruh ideologi sudah tak dipercayai manusia lagi, dan ketika
seluruh manusia mengangkat tangan dan meminta pertolongan, saat itulah manusia
siap menerima Imam Mahdi afs. Mereka tak akan membunuh beliau, mereka akan
menerimanya. Imam Muhammad al-baqir as berkata ‘al-qaim tidak akan bangkit kecuali umat manusia dalam ketakutan yang
luar biasa’ (Biharul anwar, jil 52, hal 123)
Imam Ali al-murtadha
as pernah menggambarkan kondisi diatas sebagi berikut, ‘dan sungguh akan ada yang menggantikanku dari Ahlulbaytku, dan itu
terjadi setelah masa ketakutan luar biasa akibat dahsyatnya cobaan yang terjadi
di zaman itu dan terputusnya harapan manusia’ (Biharul anwar. Jil 32, hal
9)
Dua hadits di
atas sangatlah jelas. Bahwa Imam Mahdi akan muncul ketika keputus-asaan
mencapai puncaknya, sehingga apabila Imam zaman muncul, manusia akan
menerimanya dengan harapan Imam zaman dapat menyelesaikan semua problema
mereka.
Dimanakah Bahtera Penyelamat Itu ? |
Keempat. Imam Mahdi akan
datang ketika beliau memiliki 313 pembantu dan orang-orang paling beriman. Imam
Mahdi juga manusia yang butuh pada syarat-syarat yang bersifat materi. Jika
kita kembali tengok sejarah, para imam sebelumnya tak memiliki sahabat yang
benar-benar setia, kecuali beberapa orang saja. Dalam riwayat disebutkan, salah
satu pengikut Ahlulbayt dari Khurasan datang ke Madinah untuk menemui imam
Ja’far ash-Shodiq as. Ia melaporkan kepada imam bahwa di Khurasan sangat banyak
syi’ah Ali. Ia kemudian bertanya mengapa imam tidak memberontak ? kebetulan, di
sampingnya terdapat oven besar. Imam hendak mengujinya. Imam menyuruhnya masuk
kedalam oven besar tersebut. Namun orang itu tak berani. Saat itu datanglah
salah seorang sahabat imam yang bernama Yahya bin Barmaki. Imam menyuruhnya
masuk ke dalam oven besar tadi, Yahya pun masuk. Imam lantas bertanya kepada
orang Khurasan tadi, adakah yang sesetia Yahya di Khurasan sana ? orang itu tak
berani menjaminnya. Akhirnya, imam menyuruh Yahya keluar. Diapun keluar dalam
keadaan baik-baik saja. Sambil menunjuk ke arah kawanan burung, Imam kemudian
bersabda, ‘jika aku memiliki pengikut setia sejumlah burung-burung itu, maka
aku akan berontak’ lelaki Khurasan itu berkata, ‘aku menghitung jumlah burung
itu dan jumlahnya tidak lebih dari beberapa belas ekor saja.’
Ya, Imam
membutuhkan 313 orang yang setia juga memiliki ilmu pengetahuan dan
kebijaksanaan yang tinggi. Imam Muhammad al-baqir as berkata ‘ia (imam zaman) akan muncul bersama 313
orang, jumlah pejuang Badr, yang bergerak cepat seperti cepatnya musim gugur,
mereka tenggelam dalam ibadah di malam hari dan menjadi singa-singa di siang
hari’ (Al-malahim, hal 64; hadits dengan makna yang sama juga disebutkan
dalam Biharul anwar, jil 32, hal 310)
Sekali lagi,
orang-orang ini (313 pengikut setia imam zaman) tidak akan turun dari langit.
Namun kitalah yang harus melahirkan mereka. Kitalah yang harus menciptakan
iklim yang bagus untuk mempersiapkan kemunculan beliau afs. Kita harus melatih
diri kita, seraya berharap selalu kepada Allah agar bisa menjadi bagian dari
Laskar Imam Zaman afs. YA MAHDI ADRIKNA !!
Pertanyaan ketiga :
Apa faedah (manfaat) penantian imam zaman afs ?
Jawaban :
Dalam riwayat-riwayat shohih
disebutkan bahwa kemunculan Imam zaman bersifat mendadak dan tiba-tiba. Nabi
Muhammad saww bersabda ‘Al-mahdi berasal
dari Ahlulbaytku, Allah akan memunculkannya dalam satu malam (artinya,
kemunculan beliau sangat tidak terduga dan tiba-tiba)’ (Sunan Ibnu Majah,
jil 2, hal 269)
Ya, kemunculan
beliau yang tak terduga ini menjadikan kaum muslim harus selalu bersiap-siap.
Maka, penantian ini memiliki beberapa manfaat, antara lain :
1. Keghaiban beliau
menuntut umat islam untuk selalu berpegangteguh kepada ajaran islam Muhammadi
disamping berlepas diri dari kedzaliman. Ini disebabkan karena pemerintahan Imam
Mahdi adalah untuk melindungi orang-orang yang teraniaya, mustadh’afin akan selalu dibantu dan keadilan akan selalu bergema. Artinya
bahwa percaya akan adanya kekuasaan, pengaruh dan pemerintahan beliau afs,
meski beliau ghaib, merupakan banteng kokoh yang dapat melindungi islam dari
kehancuran. Baik kehancuran akhlak maupun kehancuran sosial.
2. Keghaiban beliau selalu
mengajak umat islam untuk senantiasa waspada dan bersiap diri untuk bergabung
dalam tentara Imam zaman afs dan
senantiasa mempersiapkan mental baja untuk berkorban dan merealisasikan
pemerintahan beliau afs yang sempurna dan menyebarluaskan pemerintahan beliau
ke seluruh bumi demi tegaknya agama Allah swt. Kesadaran seperti ini mampu
membuat umat islam saling memerlukan yang akhirnya dapat saling merapatkan
barisan karena mereka sadar bahwa mereka akan menjadi laskar imam zaman.
3. Keghaiban beliau afs
mendorong setiap mukmin untuk bangkit melaksanakan tanggung jawabnya khususnya
di bidang amr ma’ruf dan nahi munkar. Dengan begitu, umat akan
selalu siap dan kokoh. Karena tidak mungkin, para pembela Imam Mahdi hanya diam
saja dan pasif dalam penantiannya. Sebagaimana mustahil kalau kita hanya
berdiam diri pada malam hari (tidak menyalakan lampu) dalam menanti datangnya
matahari di siang hari.
4. umat yang percaya
sepenuhnya pada pemerintahan imam zaman akan selalu hidup mulia dan terhormat.
Mereka tidak akan menundukkan kepala kepada musuh-musuh Allah dan penguasa
tiran. Sehingga mereka tidak akan merasa terhina dengan kesombongan para musuh
Allah. Ketika kita meyakini keagungan pemerintahan Shohibul asri wa zaman, kita
akan selalu berpendapat bahwa setiap penentang keadilan adalah tikus-tikus
kotor yang harus ditumpas hingga ke sarang-sarangnya!
5. Selain faedah-faedah
umum diatas terdapat juga faedah yang bersifat ukhrawi, yaitu mendapatkan
pahala penantian.
Imam Shadiq as berkata ‘apabila kalian (menjalankan wasiat)
sebagaimana kami wasiatkan kepada kalian dan kalian tidak melampaui batas
kepada selainnya, lalu salah seorang diantara kalian meninggal dunia sebelum
al-Qaim kami keluar maka dia mati syahid...’ (Biharul anwar, jil 52, hal
123, 317) bagaimana kedudukan orang syahid ?
Rasulullah saww
bersabda ‘selalu ada kebaikan diatas
kebaikan. Kecuali kebaikan orang mukmin yang terbunuh dijalan Allah azza wa
jalla, maka tidak ada kebaikan apapun diatasnya’ (Biharul anwar, jil 10,
hal 100)
‘Ya Allah,
jika Engkau pisahkan hamba dan dia dengan kematian yang sudah Engkau tentukan
bagi setiap hambaMu, maka bangkitkanlah aku dari kuburku dengan berbusana kafan
dan menghunus pedang, menyambut seruan penyeru yang wajib didengar oleh setiap
orang kota maupun desa’ (Doa Al-‘ahd)
Sumber rujukan : Antologi islam, tim DILP (Digital
Islamic Library Project);
Imam Mahdi dalam pandangan islam, markas Risalah;
Imam Mahdi sebagai symbol
perdamaian dunia, ayatollah M. Baqir Shadr dkk;
Laga pamungkas, duet Imam
Mahdi dan Isa al-masih memimpin dunia, Najmudin Thabasi.
Farazdaq Khaza'i
Jpr, kamis sore, 17-02-11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar