‘Sungguh telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat sedang dia banyak mengingat Allah’ (Q S Al-ahzab : 33)
Muhammad, Rahmatan Lil 'Alamin |
Krisis percaya diri inilah yang diinginkan manusia-manusia setan. Karena, setelah umat islam mulai meninggalkan para pahlawan-pahlawan islam dan berpaling pada pahlawan-pahlawan palsu ala setan, otomatis islam hanya akan tinggal nama. Kejayaan islam yang telah dirintis dengan darah dan keringat akan segera roboh setelah umat islam tidak lagi mengenal manusia-manusia Tuhan, setelah umat islam melupakan nama Muhammad bin Abdullah saww. Ketika ini terjadi, para malaikat yang menyaksikan proses lahirnya agama sempurna ini hanya akan menunduk kalah terhadap setan-setan yang berhasil membujuk konco-konconya untuk bersama-sama menghapus islam dari ingatan manusia.
Setan dan kroni-kroninya mengerti betul bahwa islam tidak mungkin menghilang dari sejarah. Artinya, agama islam akan selalu eksis hingga saat dimana bumi akan hancur. Para musuh Allah paham betul akan kenyataan ini. Karena itu, mereka menggunakan strategi-strategi picik yang lebih manjur dari strategi pembumi-hangusan agama islam. Apakah itu ? menjauhkan generasi muda dari para pahlawan islam dengan cara menghidupkan khayalan-khayalan bodoh akan adanya pahlawan-pahlawan baru. Sebut saja, suparman, sapiderman dan man-man lainnya. Langkah ini 1000 kali lebih efektif disbanding harus memusnahkan agama islam. Biarkan KTP mereka tetap islam, yang penting hati dan pikiran mereka sudah ‘atheis’.
Tulisan ini tak akan membahas lebih jauh teori-teori busuk musuh-musuh islam itu, tapi tulisan ini ingin mendekatkan kembali pembaca dengan pahlawan terbesar yang pernah menginjak bumi ini. Muhammad Rasulullah saww. Seorang anak yatim yang mampu merubah kegelapan dengan cahaya yang beliau dapati langsung dari sumber segala cahaya, Tuhan semesta alam. Rasulullah saww adalah suami yang baik sekaligus pemimpin yang bijak. Beliau adalah teman para budak namun para raja tunduk di hadapannya. Pakaiannya sederhana. Beliau tak memiliki istana, layaknya para pemimpin. Lapar adalah temannya. Kata-katanya lembut. Siapapun yang mendengar perkataannya, tak kan mungkin melupakannya. Langit tunduk rebah dihadapannya, begitu juga bumi akan selalu menuruti semua keinginannya. Namun beliau saww adalah orang yang paling bijaksana, beliau lebih senang berlumur darah daripada dengan mudahnya menyebarkan misi langit. Ketika kita membuka lembaran sejarah hidupnya, akan terdapat ribuan permata hikmah yang tiada pernah didapati selain darinya. Ketika kita ingin mengenal lebih jauh apa itu cinta, maka beliau akan menjelaskan pada kita kapan cinta itu lahir. Ketika para pecinta dunia berbicara tentang ekonomi, beliau akan bercerita tentang ekonomi yang sukses bin halal.
Beliau saww pernah bersabda ‘Tuhan tak pernah menilai wajah dan harta kalian, Dia hanya menilai hati dan amal perbuatan kalian.’ Sekarang ini, banyak yang ganteng wajahnya tapi jelek jiwanya. Karena tertipu musuh, seringkali kita menghina orang yang memiliki baju sederhana, sedangkan kita berpakaian ‘wah’. Mata kita terlalu silau dengan cahaya palsu duniawi. Maka dari itu, Rasulullah saww hendak mengajak kita kembali pada cahaya asli yang tak mampu disejajari dengan cahaya duniawi yang fana. Seharusnya kita sadar, selaku umat islam, kita wajib dan harus mengikuti penutup para nabi itu. Ketika kita hendak berbangga diri terhadap teman kita, ingatlah bahwa manusia tersempurna, Rasul utusan Tuhan pernah bersabda ‘manusia sejak zaman Adam hingga sekarang sama seperti gigi sebuah sisir. Tidak ada keutamaan bagi orang Arab atas orang non Arab atau bagi bangsa kulit merah atas kulit hitam kecuali takwanya.’ Kalau Rasul saja tidak pernah menyepelekan orang lain, kenapa kita berani berbangga diri !?
Meniru akhlak Rasul bukan hal yang mustahil. Ingatlah, beliau juga manusia. Beliau bukan malaikat. Beliau makan dan minum (tidak seperti malaikat), namun beliau bisa lebih mulia disbanding malaikat manapun. Harusnya kita (anda dan saya) bangga menjadi umatnya. Tahukah kita, bahwa orang-orang ‘bule’ tak bisa menyangkal kalau kita katakan bahwa Rasulullah saww adalah manusia paling berpengaruh sepanjang sejarah ? sejak awal kelahirannya hingga saat ini, manusia-entah kafir atau mukmin-akan selalu terkagum-kagum ketika mendengar cerita hidupnya. Ketika orang-orang Amerika berlomba-lomba menyatakan diri sebagai penggagas HAM (Hak Asasi Manusia), Rasulullah saww jauh-jauh hari sudah menjelaskan secara indah, tak hanya dengan perkataan tapi juga dengan tindakan, apa dan bagaimana HAM itu.
Dikisahkan, Rasulullah menerima perjanjian damai dengan bani Najran, yang merupakan suku Kristen. Pakta perjanjian pun ditulis. Tahukah anda, apa isinya ? salah satu poin yang akan membuat para pecinta HAM berdecak kagum ialah bahwa Rasulullah menjaga 100% hak hidup dan hak untuk memilih keyakinan para suku Najran. Rasulullah tak pernah memaksa suku Najran untuk memeluk islam. Lantas, bagaimana mungkin ada yang menyatakan islam tersebar dengan pedang!?
Memang benar, pedang adalah senjata yang sangat ramah dengan tangan suci beliau saww, tapi ini bukan berarti beliau mencintai kekerasan. Ketika anda memegang kotoran, karena dipaksakan, apakah itu berarti anda menyukai kotoran? Anda akan setuju dengan saya (bahwa Rasulullah adalah orang yang anti kekerasan) jika anda mendengar hadits ini. Beliau bersabda ‘mendamaikan dua orang adalah lebih utama ketimbang seluruh shalat dan puasa (sunnah).’ Hadits ini terdapat dua poin menarik. Yang pertama ialah, islam yang diajarkan beliau adalah ajaran kedamaian dan cinta. Yang kedua ialah, kita jangan pernah melupakan kenyataan bahwa islam juga mengatur kehidupan sosial kita. Disamping fokus pada akhirat, kita juga jangan melupakan peran penting kehidupan sosial.
Akhirnya, akan kami tutup tulisan ini dengan sebuah hadits indah dari beliau saww. Beliau bersabda ‘hal yang paling memungkinkan umatku menikmati surga ialah ketakwaan dan akhlak yang baik.’
Yang harus kita jadikan tujuan adalah surga, tempat keabadian yang selalu terliputi rahmat-Nya. Yang harus kita jadikan bekal menuju kesana adalah takwa dan akhlak. Bukan uang dan jabatan, bukan juga ketenaran dan kemuliaan duniawi yang menipu.
Jpr, sabtu pagi, 19-02-11
Farazdaq Khaza'i
Farazdaq Khaza'i
Tidak ada komentar:
Posting Komentar