Ustadz Miqdad Turkan ketika memberi sambutan |
Yaumul Mahabbah yang dalam bahasa
Indonesia berarti ‘hari kecintaan’, adalah hari pernikahan dua manusia suci
yakni Imam Ali bin Abi Thalib as dan Sayyidah Fathimah az-Zahra as yang
tercatat pada tanggal 1 Dzulhijjah.
Pada awal pembicaraan, Syekh
Muhammad Haydar yang berbicara dalam bahasa Arab dan diterjemahkan oleh Ustadz
Husain Syahab, membawakan sebuah hadits Nabi saw yang berbunyi, ‘Wahai Ali,
jika Allah tidak menciptakanmu, maka tak ada yang bisa mendampingi Fathimah.’ Dari
hadits inilah kemudian Syekh Haydar menjelaskan beberapa kemuliaan Sayyidah
Fathimah as yang demikian agung. Di antaranya adalah bahwa Sayyidah Fathimah
merupakan contoh nyata dari ‘manusia sempurna’. Sayyidah Fathimah tak hanya
memiliki jasad yang sempurna-karena benih beliau as berasal dari buah-buahan
surga-, tapi putri Nabi ini juga memiliki ruh yang sangat istimewa.
Lebih dari itu, Sayyidah Fathimah
as juga telah mencapai maqam ‘’ishmah’. Ini berarti, Sayyidah Fathimah as,
sebagaimana Rasulullah saw dan para Aimmah as, adalah manusia ma’shum,
terhindar dari segala nista, aib, dan dosa. Menurut Syekh Haydar, kemaksuman
Sayyidah Zahra as termasuk dhoruriyat (hal-hal yang jelas) dalam madzhab
Ahlulbayt. Tentu klaim ini didukung dalil yang kuat semisal firman Allah dalam
surat al-Ahzab ayat 33 dan hadits tsaqalain. Salah satu keistimewaan lain
penghulu para wanita ini adalah bahwa Sayyidah Fathimah as telah menapaki maqam
‘hujjiah’. Artinya, kita bisa memanggil Ummul Hasanain ini dengan sebutan ‘hujjatullah’
(bukti). Menurut Ustadz Husain Syahab, hujjatullah bermakna orang yang
menghubungkan kita dengan Allah swt. Jadi, Sayyidah Zahra as adalah penghubung
kita dengan Tuhan semesta alam.
Melihat kemuliaan ibunda Sayyidah
Zainab as ini, maka memang benar bahwa tak ada satu orang pun yang bisa
mendampingi dan yang sepadan dengan Sayyidah Fathimah as selain Imam Ali bin
Abi Thalib as.
Dalam acara yang ditutup dengan
ziarah kepada Sayyidah Fathimah as yang dipimpin oleh Ustadz Husain Syahab itu,
setelah mendengarkan ceramah dari Syekh Muhammad Haydar, para hadirin tak lupa
berdoa bersama-sama untuk para pecinta
Ahlulbayt di Sampang. Bihaqqi Fathimah wa abiiha wa ba’liha wa
baniiha wa sirril mustauda’i fiiha…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar