Assalamu Alaika Ya Aba Abdillah |
Madrasah Karbala kembali membuka
gerbangnya untuk kita. Imam Husain as dan keluarga serta sahabat setianya siap
menjadi guru sejati kita. Di bulan Muharram ini, para pecinta Husain kembali
dirundung duka. Namun, Asyura bukan hanya tentang duka, tapi tentang segalanya
yang dibutuhkan manusia untuk mencapai kesempurnaan. Keberanian, kesetiaan,
pengorbanan, dan semua ilmu penting tertuang di hamparan gersang padang Karbala
yang menjadi saksi tumpahnya darah Sayyidus Syuhada Imam Husain as. Berikut
adalah beberapa poin penting dari ceramah para asatidz dalam Majlis Aza’ Imam
Husain as yang diadakan di Mushalla al-Muttaqin, Guyangan, Bangsri, Jepara.
Malam Pertama
Ceramah disampaikan oleh Ustadz
Nur Alim yang membahas tentang kemuliaan kepribadian Imam Husain, baik di sisi
Allah swt maupun Rasulullah saw, (14-11-12)
~. Ahlulbayt as selalu menghadiri Majlis Aza’ Imam Husain as.
~. Allah memuji dan memuliakan Imam Husain dalam ayat-ayat
al-Qur’an seperti:
~. Ayat Tathhir (al-Ahzab:33).
Dalam ayat terkenal ini, Imam Husain yang termasuk Ahlulbayt dan Ahlulkisa’
disucikan Allah sesuci-sucinya.
~. Ayat Mawaddah (asy-Syura:22). Rasulullah saw tidak membutuhkan
‘upah’ atas dakwah beliau selain “kecintaan pada al-Qurba (keluargaku).” Kata
al-Qurba bermakna Ahlulbayt dan Imam Husain as termasuk Ahlulbayt.
~.Surat ad-Dahr (al-Insan). Dalam surat ini Allah memuji keluarga
Sayyidah Fathimah- termasuk di dalamnya Imam Ali, Imam Hasan, Imam Husain, dan
Fidhdhah- karena berpuasa (nadzar) selama tiga hari berturut-turut. Dan mereka
hanya berbuka dengan segelas air selama tiga hari tersebut. Karena makanannya
diberikan kepada orang miskin, anak yatim, dan tawanan.
~. Dalam hadits Nabi pun Imam Husain memiliki kedudukan yang
tinggi.
~. Rasulullah saw bersabda, “Husain dariku dan aku dari Husain.”
Kalimat pertama bermakna jelas. Sedangkan kalimat kedua bermakna bahwa
perjuangan Rasulullah akan terus berlanjut dengan perjuangan –bahkan syahadah-
Imam Husain as.
~. Rasulullah saw bersabda, “Dalam terbunuhnya Husain terdapat bara
dalam hati orang mukmin yang tak akan pernah padam.”
~. Maka, memperingati hari syahadah beliau adalah sebuah kemestian.
Malam ke-2
Malam itu (15/11) adalah giliran
ustadz Miqdad Turkan menyampaikan pelajaran-pelajaran penting dari Karbala.
Beliau memfokuskan pembahasan tentang ujian dari Allah
~. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan : "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta. (Q.S. al-Ankabut:2-3)
~. Fitnah = cobaan
~. Sepanjang sejarah,
orang-orang yang mengaku beriman selalu diuji; apakah memang benar-benar
beriman atau hanya kata-kata.
~.Umat Nabi Shaleh dicoba dengan unta ynag keluar dari gunung. Umat
Nabi Daud dicoba dengan air sungai ketika berangkat perang.
~. Kita dicoba dengan peristiwa Karbala; apakah kita benar-benar
merasakan duka Rasulullah di bulan Muharram ini atau tidak.
~. Imam Ja’far Shadiq as berkata, “syiah kami adalah yang
bergembira karena kegembiraan kami dan bersedih karena kesedihan kami.”
~. Dikisahkan, suatu subuh Rasul bercerita kepada
sahabat-sahabatnya tentang surga, beliau dan sahabatnya pun bergembira. Lalu,
datanglah Imam Hasan dan Imam Husain. Tiba-tiba berubahlah wajah Rasulullah
menjadi bersedih. Rasul lalu mencium bibir Imam Hasan dan mencium leher Imam
Husain.
~. Ada seorang sahabat Imam Husain yang bernama Wahab al-Kalbi. Dia
dulunya seorang non-muslim yang masuk islam ketika bertemu Imam Husain daalm
perjalanan Imam menuju Karbala. Dia membawa serta ibu dan istrinya yang baru
saja ia nikahi. Ia syahid di haribaan Imam Husain as.
~. Kita harus memiliki hubungan batin dengan Rasulullah saw dan Ahlulbayt
as.
Malam ke-3
Adalah Sayyid Haydar al-Idrus
yang menjelaskan kepada hadirin beberapa pelajaran dari Madrasah Karbala,
(16/11)
~. Ada yang menganggap Muharram sebagai bulan mistik, ada juga yang
menganggapnya bulan momok. Ada yang acuh tak acuh dengan Muharram. Ada yang
menilai Muharram dengan rasio belaka. Ada pula kelompok santri dan agamis,
namun karena korban dari sejarah yang salah, menyambut Muharram dengan suka
cita. Dan kelompok terakhir adalah yang menyambut mereka Muharram dengan penuh
khidmat dan duka.
~. Apa pentingnya kita selalu mengenang Ahlulbayt?
~. Masyarakat yang tak mengenal sejarah pasti masyarakat yang
bodoh. Dalam al-Qur’an justru banyak menyinggung sejarah umat terdahulu. Hal
ini agar kita bisa mengambil pelajaran dari sejarah dan kita jadikan bekal di
masa depan.
~. Kita memiliki dua pusaka; al-Qur’an dan Ahlulbayt.
~. Sebagaimana disuruh membaca dan mengkaji al-Qur’an
berulang-ulang, demikian juga kita disuruh untuk mengkaji kehidupan Ahlulbayt,
terlebih Imam Husain as.
~. Dalam sehari-hari, kita dihimbau agar selalu mengenang imam
Husain as. Seperti bersujud di atas turbah imam Husain, ketika minum mengingat
kehausan imam, dan dalam hari-hari besar kita disunnahkan agar berziarah kepada
imam as.
~. “Bagi siapa saja yang mengambil pelajaran Karbala seutuhnya maka
ia akan menjadi manusia yang sukses, dan akan selalu hidup”
~. Imam Khomeini sanggup mengalahkan rezim Pahlevi karena mengambil
pelajaran dari Karbala.
~. Ada seorang penulis kristen bernama Antonio Baara. Ia seorang
peneliti agama. Setelah mendengar sekilas tentang imam Husain, timbul
keinginannya untuk meneliti perjuangan imam Husain. Ketika meneliti ia sangat
takjub. Di satu sisi, imam Husain adalah manusia suci, agung, dan pahlawan. Di
sisi lain, kebanyakan umat islam tidak mengenal imam Husain. Ketika meneliti
selama lima tahun, padahal biasanya penelitiannya hanya dalam dua tahun, ia
sering berkata, “tidak ada habisnya pelajaran dari beliau (imam Husain)”, “aku
sekarang adalah orang syi’ah”, “aku sekarang adalah pecinta Husain”, “syi’ah
adalah cinta yang tertinggi.” Bukunya ia beri judul, ‘Imam Husain Bukan Milik
Syiah Saja, Imam Husain Milik Semua.’Bukunya telah diterjemahkan ke dalam 17
bahasa dalam 20 negara.
~. Semua pelajaran Karbala ditampakkan tidak hanya dengan kata,
namun juga perbuatan.
Malam ke-4
Sayyid Husain Musawa pada hari
sabtu (17/11)
~. Alkisah, ada seorang wanita janda yang mengandung. Dia tinggal
di dekat makam imam Husain as. Karena salah informasi dan akidah, ia menganggap
ziarah itu syirik. Dia sangat membenci para peziarah imam Husain karena
menurutnya mereka itu musyrik. Anak lelakinya kemudian lahir. Ia selalu
mengasuh anaknya dengan mengasah pisau. Dia ingin anaknya menjadi ‘pejuang’
yang membunuh para peziarah. Ia berkata pada anaknya, “wahai anakku, aku
berusaha mendidikmu jadi pejuang! ambillah belati ini dan bunuh para peziarah!”
Pada malam hari, ia bersembunyi di balik semak-semak, menanti para peziarah
lewat. Dia tertidur lalu bermimpi dipukul oleh dua malaikat dan diseret ke
neraka. Tiba-tiba sayyidah Fathimah menghalangi dua malaikat itu. Sayyidah
Fathimah berkata, “jangan kalian jebloskan ia ke neraka, karena di tubuhnya ada
debu-debu peziarah Husain.” Ketika ia bangun, ia melihat segerombolan peziarah
melewatinya. Badannya penuh dengan debu mereka. Ia lalu pulang lalu berkata
pada ibunya, “wahai ibuku, engkau salah. Para peziarh itu adalah orang-orang
yang akan mendapatkan syafaat sayyidah Zahra.”
~. Julukan lain imam Husain adalah ‘pemberi syafaat umat’.
~. Dalam hadits safinah, imam-imam Ahlulbayt adalah bahtera
penyelamat. Namun bahtera imam Husain lebih besar dan lebih cepat.
~. Iran menjadi negara yang kuat karena kecintaan mereka yang luar
biasa kepada imam Husain as.
~. “Jikalau tidak karena perjuangan imam Husain, maka tidak akan
ada islam hingga kini.”
~. Di seluruh hari-hari besar, salah satu amalan yang paling afdhal
adalah membaca ziarah Asyura.
~. Imam Husain berkata, “aku keluar untuk melakukan ishlah
(perbaikan) dalam tubuh umat kakekku”
~. Imam Husain keluar juga untuk amr ma’ruf nahi munkar.
~. Kenapa imam Husain mengatakan, ‘adakah penolong yang mau
menolong kami?’
~. Makna dari perkataan itu ialah bahwa imam tidak meneriakkan
kata-kata itu untuk orang-orang yang ada di sana (Karbala), tapi untuk kita,
seluruh pecinta imam Husain di setiap waktu dan tempat.
~. Di setiap masa ada orang semisal Yazid dan imam Husain.
~. Untuk bisa mendapatkan syafaat imam Husain, kita harus selalu
bersama beliau as.
Malam ke-5 (18/11)
Ustadz Muhammad Ali mengupas
pertanyaan, mengapa imam Husain membawa serta anak-anak dan para wanita ke
Karbala? Sebelumnya Ustadz Ali juga menyampaikan beberapa pesan ayatullah
Makarim Syirazi perihal majlis aza’ imam Husain.
~. Ayatullah Makarim Syirazi berpesan perihal majlis aza’ imam
Husain bahwa Asyura dari hari ke hari semakin semarak. Kita harus menyemarakkan
Asyura lagi, karena semua kemajuan berawal dari hadirnya kita di majlis aza’
imam Husain as.
~. Beliau juga berpesan apabila masuk waktu salat, majlis aza’
harus dihentikan sebagai bentuk penghormatan kepada salat.
~. Hendaknya masyarakat juga berperan serta dalam menyemarakkan
majlis aza’.
~. Para maksum takkan berbuat tanpa hikmah. Setiap gerakan mereka
memiliki rahasia.
~. Kenapa imam Husain membawa anak-anak dan para wanita? Para
pembesar agama pada masa itu menentang hal ini.
~. Menurut ayatullah Baqir Hakim, imam Husain tidak mungkin
meninggalkan mereka, karena mereka memiliki peran sentral.
~. Umat pada masa itu sudah sangat bebal, bodoh, dan tidak bisa
diomongi. Hati mereka keras. Hanya dengan sesuatu yang menyayat hati lah mereka
bisa disadarkan. Siapa yang tidak tergugah hatinya ketika melihat Ali Ashgar,
bayi kecil, dipanah lehernya? Para wanita ditawan? Kemah-kemah dibakar?
Perhiasan-perhiasan mereka dirampas?
~. Hasil nyata pada saat itu adalah tobatnya al-Hurr ar-Riyahi dan
kebangkitan Mukhtar Tsaqafi.
~. Tugas lain dari para wanita dan anak-anak adalah menyambungkan
misi imam Husain, atau sebagai penyambung lidah imam Husain.
~. Jika seluruh pria mati, dan tak ada para wanita, mungkin cerita
Asyura hanya sebatas cerita tanpa makna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar