Menurut Kantor Berita ABNA, Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI) Wilayah Indonesia Timur dalam situs resminya, www.lppimakassar.com memosting sebuah artikel dengan judul, "Ulama Syiah Berjoged dan Berdangdut, Terlalu!". Postingan yang memuat video sebuah program dakwah Islam "Shamt_e Khoda" (Menuju Tuhan) yang disiarkan Shabeke 3 Republik Islam Iran tersebut menampilkan seseorang yang disebut redaksi LPPI sebagai ulama Syiah yang tampak berjoget dan bergoyang mengikuti irama musik yang diperdengarkan. "Shamt_e Khoda" adalah program dakwah harian yang disiarkan secara langsung stasiun Shabeke 3 Iran setiap hari Sabtu sampai Rabu setiap pukul. 13.30 yang berlangsung selama 60 menit. Program tersebut menampilkan seorang muballigh Syiah setiap harinya dengan bahasan tema yang berbeda.
Setiap hari Sabtu, Hujjatul Islam wa Muslimin DR. Rafi'i tampil membahas tema "Tadabbur dalam al-Qur'an".
Setiap hari Ahad, Hujjatul Islam wa Muslimin Mas'ud Ali, tampil membahas tema "Mengingat Kematian".
Setiap hari Senin, Hujjatul Islam wa Muslimin Furhuzad, tampil membahas tema "Kecintaan dan Rahmat Allah dalam Do'a-do'a Ahlul Bait."
Setiap hari Selasa, Hujjatul Islam wa Muslimin Muhsin Qira'ati, tampil membahas tema "Ayat-ayat Kehidupan."
Setiap hari Rabu, Hujjatul Islam wa Muslimin Haidari Khashani, tampil membahas tema "Mahdawiyat".
Ulama-ulama lain yang kadang tampil adalah Hujjatul Islam wa Muslimin Panahian, Hujjatul Islam wa Muslimin Husaini Qomi dan Hujjatul Islam wa Muslimin Mandegari.
Gambar ketujuh muballigh masyhur Iran yang menjadi pemateri resmi dalam program "Shamt_e Khuda" tersebut bisa dilihat di link berikut:
http://ch3.ir/samtekhoda/index.php?option=com_content&view=article&id=906&Itemid=330
Sementara ulama yang tampil dalam video postingan redaksi LPPI Makassar tidak dikenal sama sekali dan belum pernah tampil dalam program "Shamt_e Khoda" yang sebenarnya. Video tanpa keterangan yang diambil dari youtube oleh redaksi LPPI tersebut juga menampilkan beberapa keganjilan:
Pertama, pada detik ke 11 ketika seorang pemirsa mengajukan pertanyaannya, tampil dalam layar simbol telepon tanpa menampilkan nama dan lokasi si penelepon. Artinya video tersebut mengalami pengeditan.
Kedua, ada gambar lain di bawah logo Shabeke 3, yang tampak pada bagian atas kiri layar. Sementara pada tayangan-tayangan lain program tersebut gambar logo itu tidak terlihat.
Ketiga, tampilan gelas yang berada di depan pemateri tampak ganjil.
Keempat, mulai dari detik 45, tubuh atas pemateri dan tubuh bawahnya tampak sangat ganjil, sangat jelas bahwa ada kerja editan tampak dalam video tersebut.
Kelima, ketika kamera pada detik 58 tampak hendak menshoot pembawa acara dan pemateri dari depan, namun shotingan kamera tiba-tiba terpotong ketika akan menshoot pemateri, dan kembali menampilkan pembawa acara dari sudut yang membelakangi kamera.
Keenam, siaran tersebut siaran langsung, namun ketika sipemateri menjawab pertanyaan si penelepon seakan-akan telah mengetahui pertanyaan tersebut sebelumnya, dengan telah mempersiapkan musik yang diperdengarkan sembari memberikan jawaban dengan turut bergoyang mengiri musik.
Ketujuh, video postingan LPPI tersebut resolusinya jauh lebih rendah dari video "Shamt_e Khoda" lainnya yang terupload di youtube.
Dari beberapa keganjilan tersebut, dapat dikatakan, video postingan LPPI Makassar tersebut adalah rekayasa. Pertanyaan yang perlu diajukan kepada redaksi LPPI, siapa nama pemateri yang disebut ulama Syiah oleh LPPI dalam video tersebut? Dan kapan acara tersebut pertamakali disiarkan?. Jika LPPI tidak bisa menjawab kedua pertanyaan sederhana tersebut, maka sangat disayangkan, LPPI yang menyebut diri sebagai lembaga penelitian namun memuat materi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah didalam situs resminya. Apakah LPPI sengaja memosting video tersebut dengan maksud untuk mengolok-olok dan menjelek-jelekkan ulama Syiah tanpa peduli dengan validitas postingannya?. Sungguh terlalu!. Wallahu 'alam.
Berikut link situs resmi "Shamt_e Khoda": http://ch3.ir/samtekhoda/
Berikut link salah satu acara "Shamt_e Khoda" lainnya di Youtube:
http://www.youtube.com/watch?v=Zri2NEHPDOo
Berikut link situs resmi LPPI Makassar: http://www.lppimakassar.com/2012/12/ulama-syiah-berjoged-dan-berdangdut.html
Setiap hari Sabtu, Hujjatul Islam wa Muslimin DR. Rafi'i tampil membahas tema "Tadabbur dalam al-Qur'an".
Setiap hari Ahad, Hujjatul Islam wa Muslimin Mas'ud Ali, tampil membahas tema "Mengingat Kematian".
Setiap hari Senin, Hujjatul Islam wa Muslimin Furhuzad, tampil membahas tema "Kecintaan dan Rahmat Allah dalam Do'a-do'a Ahlul Bait."
Setiap hari Selasa, Hujjatul Islam wa Muslimin Muhsin Qira'ati, tampil membahas tema "Ayat-ayat Kehidupan."
Setiap hari Rabu, Hujjatul Islam wa Muslimin Haidari Khashani, tampil membahas tema "Mahdawiyat".
Ulama-ulama lain yang kadang tampil adalah Hujjatul Islam wa Muslimin Panahian, Hujjatul Islam wa Muslimin Husaini Qomi dan Hujjatul Islam wa Muslimin Mandegari.
Gambar ketujuh muballigh masyhur Iran yang menjadi pemateri resmi dalam program "Shamt_e Khuda" tersebut bisa dilihat di link berikut:
http://ch3.ir/samtekhoda/index.php?option=com_content&view=article&id=906&Itemid=330
Sementara ulama yang tampil dalam video postingan redaksi LPPI Makassar tidak dikenal sama sekali dan belum pernah tampil dalam program "Shamt_e Khoda" yang sebenarnya. Video tanpa keterangan yang diambil dari youtube oleh redaksi LPPI tersebut juga menampilkan beberapa keganjilan:
Pertama, pada detik ke 11 ketika seorang pemirsa mengajukan pertanyaannya, tampil dalam layar simbol telepon tanpa menampilkan nama dan lokasi si penelepon. Artinya video tersebut mengalami pengeditan.
Kedua, ada gambar lain di bawah logo Shabeke 3, yang tampak pada bagian atas kiri layar. Sementara pada tayangan-tayangan lain program tersebut gambar logo itu tidak terlihat.
Ketiga, tampilan gelas yang berada di depan pemateri tampak ganjil.
Keempat, mulai dari detik 45, tubuh atas pemateri dan tubuh bawahnya tampak sangat ganjil, sangat jelas bahwa ada kerja editan tampak dalam video tersebut.
Kelima, ketika kamera pada detik 58 tampak hendak menshoot pembawa acara dan pemateri dari depan, namun shotingan kamera tiba-tiba terpotong ketika akan menshoot pemateri, dan kembali menampilkan pembawa acara dari sudut yang membelakangi kamera.
Keenam, siaran tersebut siaran langsung, namun ketika sipemateri menjawab pertanyaan si penelepon seakan-akan telah mengetahui pertanyaan tersebut sebelumnya, dengan telah mempersiapkan musik yang diperdengarkan sembari memberikan jawaban dengan turut bergoyang mengiri musik.
Ketujuh, video postingan LPPI tersebut resolusinya jauh lebih rendah dari video "Shamt_e Khoda" lainnya yang terupload di youtube.
Dari beberapa keganjilan tersebut, dapat dikatakan, video postingan LPPI Makassar tersebut adalah rekayasa. Pertanyaan yang perlu diajukan kepada redaksi LPPI, siapa nama pemateri yang disebut ulama Syiah oleh LPPI dalam video tersebut? Dan kapan acara tersebut pertamakali disiarkan?. Jika LPPI tidak bisa menjawab kedua pertanyaan sederhana tersebut, maka sangat disayangkan, LPPI yang menyebut diri sebagai lembaga penelitian namun memuat materi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah didalam situs resminya. Apakah LPPI sengaja memosting video tersebut dengan maksud untuk mengolok-olok dan menjelek-jelekkan ulama Syiah tanpa peduli dengan validitas postingannya?. Sungguh terlalu!. Wallahu 'alam.
Berikut link situs resmi "Shamt_e Khoda": http://ch3.ir/samtekhoda/
Berikut link salah satu acara "Shamt_e Khoda" lainnya di Youtube:
http://www.youtube.com/watch?v=Zri2NEHPDOo
Berikut link situs resmi LPPI Makassar: http://www.lppimakassar.com/2012/12/ulama-syiah-berjoged-dan-berdangdut.html
Sumber: ABNA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar