Mereka juga warga Indonesia, kenapa diabaikan? |
Pada peristiwa penyerangan terhadap warga Syiah Sampang I (29
Desember 2011) dan II (26 Agustus 2012) telah terjadi pengrusakan dan
pembakaran terhadap properti komunitas Syiah Karanggayam dan Blu’uran
Sampang di 49 titik. Sebagaimana telah banyak diberitakan, akibat
penyerangan yang kedua (Minggu, 26 Agustus 2012) jatuh korban 1
meninggal (M. Hasyim alias Hamamah), 1 kritis (M. Thohir), puluhan
luka-luka dari warga Syiah. Mereka pun sampai kini mengungsi di GOR
Sampang.
Berikut ini situasi terkini pengungsian para korban penyerangan terhadap Syiah Sampang:
Dewasa Laki laki : 56
Dewasa Perempuan : 61
Anak Laki laki : 11
Anak Perempuan : 8
Balita : 29
Total : 165 0rang
- Penjagaan GOR pihak kepolisian yang selama ini dilakukan oleh Sabhara Polda Jatim sudah ditarik sejak 1 Januari 2012.
- Segala aktivitas belajar sekolah darurat anak-anak pengungsian berhenti pasca ujian akhir semester akhir tahun lalu. Mereka kehilangan guru. Beberapa relawan, sekarang, terpaksa menjadi guru dadakan.
- Pemerintah Kabupaten Sampang menghentikan secara total pasokan bahan mentah makanan untuk pengungsi sejak akhir Desember 2012.
- Keadaan kesehatan pengungsi buruk, banyak anak balita terserang penyakit pergantian musim.
- Fasilitas pengobatan gratis sudah berhenti sejak 26 Desember 2012.
Jumlah penganut Syiah Ds. Karanggayam dan Blu’uran Sampang kurang
lebih 100 KK atau sekitar 600 jiwa. Jumlah rata-rata bangunan dalam 1
pemilik properti terdiri dari 4 bangunan yaitu rumah, mushola, dapur
dan kandang. Total Jumlah kerugian kurang lebih Rp. 700jt.
Untuk kerugian peristiwa Sampang I: pembakaran terhadap 3 lokasi kurang lebih Rp. 500jt.
Sementara itu, properti yang tidak terbakar berjumlah 32 titik.
Kurang lebih ada 150 jiwa yang tidak mengungsi.
Sumber: Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Universalia (YLBHU)
Dikutip dari: Sejuk.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar