OPM, mainan Amerika? |
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa sekalipun pendekatan
pemerintah dalam mengatasi permasalahan Papua telah berubah dari
"pendekatan keamanan" menjadi "pendekatan kesejahteraan", namun gangguan
keamanan tidak dapat dibiarkan.
"Pemerintah memprioritaskan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat untuk saudara kita di Papua.Tetapi tidak mungkin dibiarkan gangguan keamanan yang selama ini terjadi," kata Presiden Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (22/2/1013).
"Pemerintah memprioritaskan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat untuk saudara kita di Papua.Tetapi tidak mungkin dibiarkan gangguan keamanan yang selama ini terjadi," kata Presiden Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (22/2/1013).
Pemerintah, kata Presiden, telah melakukan sejumlah kebijakan dan program aksi di Papua untuk mengubah pendekatan keamanan menjadi pendekatan kesejahteraan, termasuk alokasi dan distribusi anggaran serta sejumlah langkah agar taraf hidup rakyat dapat ditingkatkan dari masa ke masa.
Namun, menurut Presiden, kedaulatan negara dan keutuhan teritorial tentu tetap harus dijaga. "Situasi sosial keamanan harus dijaga dan hukum harus ditegakkan," ujarnya, menegaskan.
Sebelumnya diberitakan, penyerangan dan penghadangan oleh kelompok separatis bersenjata menyebabkan delapan orang anggota TNI gugur. Penyerangan oleh anasir binaan asing tersebut terjadi di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya dan Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua.
Tapi, mau percaya atau tidak, suka ataupun benci, tapi itulah kenyataannya. Jakarta boleh mengaku hebat dan ramah yang mampu menarik beratus-ratus investor asing ke Indonesia, tapi soal urusan Freeport dan pembantaian separatis didikan asing yang menargetkan aparat TNI dan penduduk disana, kehebatan ada di ketiak Amerika.
Gangguan keamanan disana, tidak cukup hanya ditanggapi "pendekatan keamanan" menjadi "pendekatan kesejahteraan" sebelum menambah hilang rasa percaya rakyat disana. Ketidakberesan pemerintah dalam mengelola kesejahteraan bisa jadi itu benar sebagai pemicu konflik berdarah disana. Tetapi yang pasti soal itu bukan alasan utama, karena secara terang benderang kegiatan provokasi selalu datang tatkala isu penyelidikan Freeport muncul ke permukaan.
Nyatanya separatis OPM dan pemberontak tidak pernah kelaparan, pemimpin mereka bisa mondar-mandir keluar negeri dengan bebas dan disambut bak pahlawan, ke London, ke Amsterdam, ke New York ke Swiss, dengan pengawalan yang super ketat dan selalu mampu memborong senjata super canggih yang tidak ada di pasaran sepulangnya dari plesiran.
Sumber: Islam Times
Tidak ada komentar:
Posting Komentar