Masjid Al-Aqsha |
Menteri Urusan Wakaf Pemerintah Palestina, Ismail Ridwan menekankan
bahwa Baitul Maqdis dan Masjid Al-Aqsha sedang terncam bahaya serius dan
kunjungan ulama Mesir ke Jalur Gaza, merupakan bentuk pencabutan boikot
politik, ekonomi dan sosial yang dipaksakan terhadap Gaza.
FNA (22/2) melaporkan, hal itu dikemukakan Ridwan ketika menyambut
delegasi ulama Mesir yang dipimpin oleh Doktor Salah Sultan, Ketua Dewan
Tinggi Urusan Islam Mesir, ke Jalur Gaza Kamis, (21/2).
Ditekankannya bahwa kunjungan tersebut dilakukan di saat kiblat pertama
umat Islam sedang melalui masa-masa berbahaya di hadapan upaya judaisasi
oleh rezim Zionis Israel.
Ridwan juga menilai
kunjugan delegasi Mesir ke Gaza ini mengandung pesan bahwa pihak Mesir
mendukung masalah Palestina yang ini termasuk di antara hasil dari
kemenangan muqawama Paletina dalam Perang Delapan Hari melawan Israel.
Di lain pihak, Salah Sultan, Ketua Dewan Tinggi Urusan Islam Mesir
menyatakan, "Kami para ulama dan cendikiawan Mesir mendukung penuh
perlawanan bersenjata hingga kehancuran rezim Zionis dan pengusiran
mereka dari bumi Palestina dan Baitul Maqdis, juga pembebasan seluruh
tahanan Palestina dari penjara Zionis. Kami juga menilai bahwa muqawama
adalah satu-satunya solusi untuk mengusir rezim Zionis."
"Kami datang ke Gaza untuk menimba pelajaran kesabaran dan perjuangan,
karena mereka dapat mengalahkan rezim Zinois yang mendapat dukungan
penuh Amerika Serikat dan Uni Eropa."
Sumber: IRIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar